Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Mengatasi Cabin Fever Selama Ramadan di Masa Pandemi Corona

Diperbarui: 3 Mei 2020   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Cabin Fever, Sumber: ui.ac.id

Bagaimana rasanya setelah lebih dari sebulan di rumah saja? Tidak berjalan-jalan, tidak bersosialisasi dan tidak beraktivitas di tempat umum maupun keramaian lainnya?

Pada awalnya mungkin biasa saja atau pun mungkin bahagia dimana lebih banyak waktu berkumpul dengan keluarga serta dapat lebih santai dalam menjalani hari kerja meski harus dari rumah saja. 

Namun, makin lama rasa bosan mulai melanda, belum lagi pola tidur mulai terganggu serta lebih mudah menjadi perasa dan tersinggung atau  bahkan putus asa.

Apalagi di bulan ramadan kali ini, di siang hari tubuh lebih terasa lemas karena berpuasa. Aktivitas fisik pun mungkin lebih berkurang dibandingkan hari biasa.

Nah, sangat mungkin kita terkena Cabin Fever atau Demam Kabin. Cabin Fever adalah kondisi perasaan sedih yang muncul karena merasa terisolasi dari dunia luar. 

Dinamakan Cabin Fever karena merujuk pada pemakaian istilah oleh para ahli pada awal 1990-an di Amerika Utara  yang menggambarkan kondisi seseorang yang diisolasi di area terpencil atau kabin saat musim dingin. 

Sebelumnya juga pada 1800-an digunakan juga istilah tersebut untuk merujuk kondisi pasien-pasien yang dirumahkan karena terkena demam tifus.

Merujuk dr. Gina Anindyajati, SpKJ, dari Departemen Psikiatri FKUI-RSCM kepada ANTARA (25/04/2020), Cabin fever sendiri digolongkan bukan sebagai gangguan psikologis karena hal tersebut hanya respon psikologi yang normal terjadi pada seseorang yang terlalu lama terisolasi dari dunia luar.

Selain rasa sedih dan bosan beberapa ciri dari Cabin Fever adalah munculnya rasa gelisah, turunnya motivasi diri, mudah tersinggung, sulit tidur, sulit konsentrasi dan dalam beberapa kasus ekstrem adalah putus asa.

Cabin Fever sebenarnya dapat dihindari ataupun setidaknya dikurangi dampaknya dengan beberapa cara yaitu:

Pertama adalah membuat aktivitas rutin harian

Untuk mendistraksi pikiran kita dari rasa jenuh karena kurangnya aktivitas yang kita lakukan, kita dapat membuat jadwal rutin kegiatan yang kita lakukan selama di rumah saja. Semisal kita selama ramadan ini kita awali dengan sahur lalu salat subuh berjamaah, setelahnya kita lakukan olahraga ringan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline