Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

5 Tips Dasar Kesiapsiagaan terhadap Bencana

Diperbarui: 9 Agustus 2019   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: rakyatmaluku.com

Rangkaian bencana alam yang menghantui Indonesia akhir-akhir ini tak pelak membuat masyarakat kita menyadari akan pentingnya faktor kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana tersebut. Seperti semboyan yang sering kita dengar Safety First

Keselamatan adalah yang utama. Keselamatan menjadi prioritas awal dalam beraktivitas sehari-hari. Karena dengan menanamkan jiwa keselamatan dalam bekerja maupun beraktivitas.

Di kantor kami yang berkecimpung dalam dunia ekplorasi minyak dan gas bumi berbagai pelatihan dan pembekalan terkait kesiapsiagaan dan keselamatan adalah hal yang wajib kami miliki. 

Sampai dengan saat ini setidaknya saya telah memegang beberapa sertifikat terkait keselamatan seperti Basic Sea Survival, First Aid Training dan Emergency Management Team. Dari pelatihan-pelatihan tersebut saya dapat mengambil beberapa simpulan tentang apa saja hal dasar yang harus kita persiapkan jika terjadi bencana:

1. JANGAN PANIK

Sumber: asharisapta.com

Hal pertama dan utama yang harus dilakukan ketika bencana terjadi adalah kendalikan diri dan emosi kita. Rasa takut dan khawatir adalah hal yang lumrah terjadi ketika kita sedang menghadapi kondis kegawatdaruratan atau bencana alam. Namun, mengatur kadarnya dalam batas yang wajar adalah kuncinya. 

Ketika kita panik dalam menghadapi kondisi tersebut, maka disadari atau tidak pikiran kita akan kacau dan logika kita tidak akan fokus pada aspek penyelamatan diri dalam waktu-waktu yang krusial. 

Hal tersebut tentu akan merusak seluruh pengetahuan terhadapm kesiapsiagaan. Alih-alih menyelamatkan diri justru kita dapat meperburuk keadaan.

Pada dasaranya manusia dianugerahi insting unuk menyelamatkan diri dari sebuah kondisi kegawatdaruratan. Contohnya seperti ketika tangan kita terpapar panas maka otomatis tangan kita akan menjauh dari sumber panas. Namun, insting tersebut jika tidak diiringi ketenangan dalam pengelolaan kegawatdaruratan justru dapat membahayakan. 

Coba kita bayangkan suatu hari kita sedang menghidupkan lilin, karena terjadi pemadaman listrik. Karena abai, kita ternyata lilin membakar bahan gordyn yang berada di dekatnya, api lalu membesar dan kita panik melihat keadaan tersebut. 

Karena panik, alih-alih mencari air ataupun fire extenguisher kita mencari cairan terdekat dengan jangkauan kita. Dengan cepat kita menemukan satu dirijen bensin dekat dengan diri kita, lalu karena sudah panik tanpa sadara bensin kita siramkan untuk memadamkan api tersebut. Alhasil, api semakin membesar dan membahayakan seluruh anggota keluarga kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline