[caption caption="Republika,co.id/ilustrasi hemat energi"][/caption]Mematikan lampu 1 jam pada 19 Maret Kemarin merupakan awal untuk mulai bijak pada penggunaan energi, konsumsi energi kita memiliki pengaruh pada dampak perubahan iklim, semakin tinggi konsumsi energi maka ketergantungan pada energi fosil akan semakin meningkat. Dan sampai hari inipun energi energi potensial masih belum maksimal dan masih kurang dalam penggunaanya.
Diinisiasi oleh WWF Australia pada tahun 2007, Kampanye #BijakEnergi Earth Hour mulai dilakukan dgn mematikan lampu 1 jam di Kota Sidney bersama Leo Burnet. Lalu kampanye tersebut menjadi salah satu kampanye gerakan terbesar mengenai perubahan iklim khususnya di bidang penghematan energi.
1 jam adalah awal sebagai bentuk simbolisasi ketergantungan kita pada energi fosil yang biasa dikonsumsi dalam sehari hari, tidak ada salahnya bukan? Jika mulai saat ini,detik ini, ketergantungan itu untuk mulai dikurangi dengan Bijak penggunaan energi.
Membiarkan lampu terus menyala, tidak mencabut chargeran yg sudah tidak dipakai, lupa mematikan alat elektronik seperti penggunaan komputer yg terus menyala adalah keliru. Ya hari ini kita bisa memulainya untuk mulai tidak melakukan aksi aksi keliru tersebut sbg bentuk Bijak Energi.
Generasi mendatang menunggu apa yang kita lakukan hari ini sebagai bentuk warisan, maka apakah kita akan mewariskan hal buruk untuk generasi kedepan? Tentu jawabnya tidak, karena generasi mendatang adalah kunci harapan untuk tantangan masa depan yang lebih kompleks.
Bijak energi sebagai bentuk aksi tindakan iklim, merupakan gaya hidup baru terhadap upaya menekan laju perubahan iklim yang semakin hari dampaknya semakin dirasakan, salah satu contoh dari dampak tersebut adalah iklim dan cuaca yang lebih hangat dari biasanya, cuaca yang ekstrem, dampak panjangnya ialah semakin mencairnya gletser di berbagai belahan dunia yang mengancam pada peningkatan air laut.
Ketergantungan pada energi fosil yang merupakan energi tidak terbarukan, alias tidak dapat dolah kembali, tidak dapat kembali dikonsumsi pada esok hari lagi. Lalu darimana sumber energi listrik yang biasanya kita konsumsi hari ini? Ya berasal dari energi kotor batubara. Tidak munafik, karena hari ini kita masih bergantung pada konsumsi tersebut, yang perlu dilakukan adalah menghemat dan bijak pada pengunaan energi, dimulai dari hal hal sederhana.
Tahun 2015 menurut PLN distribusi Jabar konsumsi energi pada malam Earth Hour menurun 19 MW jika dikonsumsikan maka 250.000 rumah ikut bergerak mematikan lampu 1 jam, lalu dikonversikan kedalam total lampu 15 Watt sebanyak 1,2 Juta lampu dimatikan. Akan semakin luar biasa bukan jika konsumsi energi dihemat setiap harinya, berapa biaya konsumsi yang tidak dibayarkan, berapa jumlah ton batubara yang ditunda dalam konsumsinya.
Aksi pada perubahan iklim bisa dimulai dari Bijak Energi, jadikan pola konsumsi bijak energi sebagaipola konsumsi yang baik untuk bumi yang lebih baik, rencana B akan selalu ada namun bumi bukan planet B.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H