Lihat ke Halaman Asli

Kartini Menangis

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika Kartini ingin sekolah tinggi, mengapa wanita masa kini justru memilih resiko hamil sebelum sekolah selesai?

Ketika Kartini ingin jadi permaisuri, mengapa wanita masa kini justru mau di-nikah siri?

Ketika Kartini keberatan di-poligami, mengapa wanita masa kini justru merusak rumah tangga orang lain dengan menyediakan diri untuk di-poligami?

Ketika Kartini ingin diangkat derajat lebih tinggi, mengapa wanita masa kini justru jual diri?

Katika Kartini ingin wanita berkarier, mengapa wanita masa kini mempersulit diri atas nama cinta mati?

Tanya kennnnaaapaaa…???

Sumber :

http://aceh.tribunnews.com/2015/04/09/pelajar-hamil-dan-tahanan-boleh-ikut-ujian-nasional

http://id.wikipedia.org/wiki/Machica_Mochtar

http://www.tempo.co/read/news/2013/10/02/064518353/Suami-Holly-Angela-Auditor-Utama-BPK

http://www.tempo.co/read/news/2015/04/19/064658952/Wah-Penghasilan-Deudeuh-Capai-Rp-50-Juta-per-Bulan

http://news.detik.com/read/2015/04/20/162121/2892585/10/1/ini-testimoni-ina-perempuan-manis-yang-dikadali-hakim-hingga-hamil




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline