Lihat ke Halaman Asli

Kanker Serviks Membunuh Karibku

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pagi ini jenazah teman saya diantar keluarga, sanak-saudara dan para sahabat semasa SMA dari sebuah gedung persemayaman jenazah menuju pemakaman Sentong Lawang – Malang. Sedih…

Sakit kanker serviks... Jika kita bisa mencegah, itu lebih baik!

Hampir semua yang terkena kanker serviks, termasuk almarhumah teman saya itu, tidak pernah tahu kapan virus human papilloma (HPV) ini menyerang leher rahimnya. Konon butuh waktu 10 – 20 tahun sejak virus menyerang hingga menyebar jadi kanker.

Bersyukurlah ketika bangun tidur, seluruh organ tubuh kita berfungsi dengan baik. Buang air kecil lancar, buang air besar juga. Ketika sulit buang air kecil maupun besar, atau air kencing keruh atau faces berdarah, pasti ada metabolisme tubuh yang kurang normal. Perbanyak minum air putih hingga segera normal kembali. Jika terus berlanjut, periksakan diri ke dokter.

Gejala kanker serviks umumnya adanya pendarahan terus menerus di vagina selain jadwal menstruasi. Atau keputihan abnormal (sangat bau dan berwarna pekat) bahkan pendarahan setelah menopause. Ketika disadari ternyata kanker sudah stadium lanjut. Berbagai pengobatan seperti obat paling mujarab hingga operasi atau kemo tidak cukup membantu kesembuhan.

Bagi Anda khususnya wanita yang berusia 40 tahun ke atas, semakin intensiflah memeriksakan kesehatan. Semakin tua, semakin beresiko kena kanker serviks. Tes Pap Smear setidaknya 1x 1 tahun hingga usia 70 tahun. Atau sesuai saran dokter kandungan atau laboratorium.

Dulu saya mengikuti saran dokter untuk suntik vaksin sebanyak 3x. Pada periode bulan sekarang, 1 bulan lagi dan 6 bulan kemudian. Harga vaksin ini memang masih relatif mahal. Gunakan kesempatan saat ada promo produk atau ada seminar tetang kesehatan wanita untuk memperoleh harga lebih ekonomis.

Kita juga harus mau mengubah pola hidup dan pola makan serta pola pikir yang lebih sehat.

Perokok dan wanita dengan berat badan di atas rata-rata (gemuk, obesitas) lebih rentan terhadap kanker serviks. Kita bisa stop rokok dan diet. Perbanyak minum air putih, sayur dan buah. Stop soda atau minuman keras. Atau bahan awetan, junk food.

Dan pikirkan segala hal dari sisi positif. Buang jauh-jauh segala pikiran negatif yang hanya akan menggerogoti tubuh kita.

Kanker serviks ternyata juga bisa diidap oleh remaja putri. Pemakaian pembalut harus diperhatikan. Apa bahannya? Pilih yang tanpa pemutih dan pewangi. Dan kapan harus diganti.

Anda yang memiliki remaja putri, ajarkan membersihkan seluruh anggota badan khususnya ketika membasuh vagina. Hindari pembasuhan dengan air di toilet umum yang diragukan kebersihannya. Lebih baik menggunakan tisu basah higienis non akohol dan pewangi.

Jaga remaja putri Anda dari pergaulan yang kurang sehat, seks bebas, seks sebelum menikah, atau sering berganti pasangan. Di samping menyebabkan penularan penyakit kelamin, juga mempertinggi resiko terkena kanker serviks.

Kita cegah yuk, dari diri sendiri. Dari sekarang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline