Lihat ke Halaman Asli

Konsistensi dalam Usaha Online Shop

Diperbarui: 18 Juni 2015   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saya telah menjalankan bisnis online (online shop/OLS) selama 3 tahun. Belum apa-apa dan bukan apa-apa. Tapi saya mau share pengalaman sekiranya dapat berguna bagi Anda yang ingin menjalankannya atau untuk memperlancar usaha OLS Anda saat ini.

OLS saya menyediakan hal yang sangat spesifik, judulnya Online Shop – Kain – Batik – Tulis – Madura.

Kalau judulnya Online Shop, maka sasaran customer adalah pengunjung OLS, bukan offline shop berupa toko, butik, pameran, atau lainnya, di mana barang dapat dilihat secara langsung.

Seperti OLS lainnya, saya buka page di facebook. Kendatipun sudah tertera jelas OLS, masih saja ada yang bertanya di kolom komentar misalnya :

“tokonya di mana?”

“saya biasa lihat langsung barangnya…”

Tidak perlu bersedih hati, tetap respons dan jawab “Kami OLS only. Pengiriman dari Surabaya.”

Tidak perlu juga berharap orang ini akan beli produk Anda karena orang ini belum punya trust pada OLS.

Lalu jenis barang adalah Kain. Kain ini jelas beda dengan pakaian jadi. Pertanyaan seperti :

“tidak jual pakaian, ya?”

“satu lembar kain muat untuk berapa pakaian?”

“saya ukuran XL, muat ga?”

“berapa ukuran per lembar?”

“bahannya apa?”

Juga seringkali ada. Walaupun bahan serta ukuran kain sudah Anda cantumkan secara rinci di bagian bawah foto, tetaplah sabar. Jawab, memang hanya menyediakan kain. Jika perlu, copas seluruh keterangan yang sebetulnya sudah Anda cantumkan tadi. Ga papa deh, banyak pengunjung meski cuma tanya-tanya.

Pun tidak perlu terlalu berharap orang ini akan ‘closing’. Jika Anda menjual kainnya saja, maka sasarannya adalah mereka yang suka fashion, mau tampil beda, punya selera dan sudah punya rekomendasi penjahit langganan. Untuk yang masih bertanya-tanya tadi, ujung-ujungnya akan menjawab ‘ongkos jahitnya mahal’.

Untuk spesifikasi Batik – Tulis, maka Customer Anda pasti punya selera seni dan dapat menghargai hasil kerja pembatik. Jelas soal harga akan beda dengan batik cap atau kain motif batik (‘batik printing’). Batik tulis tidak akan selesai dikerjakan dalam sehari. Bisa seminggu, sebulan, bahkan setahun. Kalau batik cap, dalam sehari bisa produksi sekian lembar. Apalagi kain printing motif batik yang buatan pabrik.

Anda tidak perlu bete menanggapi komentar “koq mahal?” cukup dijelaskan karena bahan kain, bahan pewarna dan proses kerja saja beda, pasti harga juga beda. Tidak bisa dibandingkan apple to apple.

Bagaimana jika ada Customer bertanya tentang harga barang yang bedanya cukup significant antara OLS A dengan OLS B, untuk motif batik yang sangat mirip fotonya?

Batik tulis tidak bisa dibandingkan hanya dengan melihat foto karena saat ini ada aneka motif batik yang dijual dengan klaim sebagai ‘batik tulis’ tetapi dalam kenyataannya yang mereka sediakan bisa jadi “caplis” alias batik semi tulis alias batik cap sedikit ditulis, bukan murni proses seperti batik tulis.

OLS spesifik kain batik tulis Madura pun juga masing sering menerima pertanyaan, “ga jual batik Cirebon ya? Mbok ya jual yang pesisiran, saya suka!”

Prinsip OLS saya adalah untuk bermitra dengan para pengrajin batik tulis di Madura. Saya pun harus memastikan bahwa produk diproses memang jelas batik tulis sehingga saya harus sering ‘blusukan’ ke kampung-kampung pembatik tulis. Kalau harus ke Cirebon, jauh atuh

Pada akhirnya, menjadi OLS yang terpercaya membutuhkan waktu relatif lama. Untuk meraih 17.000 like page seperti OLS saya, sangatlah tidak mudah. Persaingan usaha juga terjadi di sini. Ada banyak OLS sejenis yang masa hidupnya hanya dalam hitungan bulan saja. Belum berkembang, sudah mati. OLS bukan untuk belajar coba-coba atau sambil lalu. Sama halnya dengan buka offline shop, jika ingin OLS Anda panjang umur, tetaplah konsisten, jujur dan menjaga kualitas produk dengan harga bersaing. Tetaplah buka setiap hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline