Lihat ke Halaman Asli

Adolf Izaak

TERVERIFIKASI

Jembatan Duwet: Keistimewaan yang Terlupakan

Diperbarui: 16 Maret 2017   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi. Jembatan Duwet Kulonprogo Yogyakarta

Kalau saja sebagai destinasi wisata, yakin akan sepi peminat. Lho kog? Apa yang menarik dengan jembatan ini? Barangkali begitu pertanyaannya. Biasanya terucap oleh mereka yang kurang tertarik.

Namanya Jembatan Duwet... Duwet atau dawet...? mungkin yang belum familiar mengucapakan akan kadung nyebut :”dawet”, Kalau di Jakarta bisa di sebut minuman es Cendol. Benar, namanya Jembatan Duwet. Ngga ada kaitannya dengan “cendol”. Salah satu jembatan gantung langka yang masih ada di negeri ini. Letaknya di dusun Duwet, desa Banjarharjo, kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.

Nah bingung khan meski sudah disebut lokasi persisnya. Gampangnya adanya di Yogyakarta. Dilihat skala nasional, popularitasnya kurang bergema. Jangan di bandingkan dengan jembatan Suramadu di Surabaya, atau jembatan Barelang di Pulau Batam.

Nilai Sejarah

Panjangnya sekitar 100 meter, lebarnya kira-kira 2 meter. Kecil ya? Betul. Cuma bisa, dan memang hanya di peruntukkan pengendara sepeda, sepeda motor, dan pejalan kaki saja yang boleh melintas. Melintas kurang lebih 100 meter di atas Sungai Progo.

Koleksi pribadi. Pesona Jembatan Duwet saat sepi

Tahun 2010, saat terjadi letusan Merapi, jalur Yogya – Magelang dan sebaliknya lewat Muntilan sempat terhambat. Debu, bebatuan, proses evakuasi, sempat menutup ruas jalan ini. Maka pilihan alternatif melewati Kulonprogo. Petunjuk jalan dengan tulisan “jalur alternatif ke Sleman (khusus roda dua)”, jika jalan ini terus di ikut-i akan ketemu Jembatan Duwet. Sering di sebut Jembatan Kretek Duwet.

Saat melintas jembatan ini mungkin kesannya biasa saja. Bagi penduduk desa setempat sudah rutin setiap hari setiap saat melintas. Sepintas tidak ada yang istimewa. Tetapi jika suatu saat di tutup atau tidak boleh melintas, pasti akan merepotkan warga desa yang biasa melintas. Berarti ada nilai pentingnya.

Warisan Budaya

Keberadaannya memang jarang di sebut dalam dunia wisata negeri ini. Hanya traveler minat khusus saja yang tahu, berminat, dan pernah ke sini. Sudah pasti warga setempat ya, yang sehari-harinya mengandalkan jembatan ini. Sepi peminat, sepi promosi, bukan berarti jembatan ini tidak ada apa-apa-nya. Jika di gali informasi lebih dalam lagi, ternyata ternyata memiliki nilai sejarah panjang. Selain nilai sejarah ada juga ke-unik-an lain yang tidak di miliki jembatan lain.

Rasanya di Indonesia hanya jembatan Duwet satu-satu-nya berstatus WARISAN BUDAYA untuk kategori non-gedung. Ngga main-main, penghargaan ini langsung di berikan Gubernur Propinsi DIY, Sri Sultan Hameku Buwono X, tanggal 12 November 2008. Kalau sudah ada status begini terbayang jembatan ini unik sehingga layak menyandang gelar tadi.

Koleksi Pribadi. Prasasti penghargaan untuk Jembatan Duwet yang terletak di salah ujung jembatan

koleksi pribadi. prasasti lain yang menerangkan keberadaan jembatan Duwet

Betul. Keunikannya karena salah satu jembatan tertua yang ada di negeri ini. Perkiraan awal pembangunan tahun 1930 oleh kolonial Belanda. Tujuannya untuk kemudahan transportasi Dusun Duwet di Kulon Progo Yogyarta dan Dusun Gutekan kecamatan Ngluwar Kabuptan Magelang Jawa Tengah.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline