Bak Bidadari yang paras cantik dan tubuh indah, itulah gambaran jejeran pantai-pantai di selatan yang masuk wilayah kabupaten Gunungkidul Yogya. Tidak perlu menebar pesona, pasti sudah akan ada yang melirik. Tidak cukup melirik, datang ke lokasi dan melihat langsung kecantikannya. Jika belum sempat dengan melihat foto-foto di media sosial, brosur wisata, pasti akan dibuat penasaran.
Sebutlah pantai Baron, Kukup, Krakal, Sepanjang, Indrayanti, Sundak, Siung, Pok Tunggal, baru sekian nama deretan pantai-pantai yang sangat mempesona. Meski letaknya bersebelahan masing-masing memiliki ciri khas yang membedakan dengan yang lain. Salah satu yang jarang di sebut namun traveler penggemar pantai yang lebih familiar, adalah PANTAI TIMANG.
Enggan
Jika dibilang bagus, cakep, sudah pasti. Tapi tetap aja masih ada yang mikir panjang ke sini. Tidak hanya butuh niat, mereka yang kurang memiliki jiwa petualang pasti tidak langsung menyatakan “ya” atau “mau” jika di ajak. Ada semacam “seleksi” pengunjung. Para backpacker umumnya menyukai. Traveler yang berjiwa petulangan termasuk kelompok yang tidak menolak. Kebalikannya, agen-agen wisata formal sangat mungkin tidak menawarkan paket perjalanan kesini untuk kelompok turis yang ingin santai, nyaman, tidak ribet.
Letaknya terpencil yaitu di Dusun Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus. Masih termasuk wilayah administrasi Kabupaten Gunung Kidul. Adanya antara Pantai Siung dan pantai Sundak.
Jarak dari kota Yogya sekitar 80 kilometer. Butuh kurang lebih 3 jam. Belum ada angkutan umum untuk tiba langsung disini. Mau tidak mau menggunakan angkutan yang ideal dan tepat adalah menyewa kendaraan.
Ket foto : tidak segan-segan ombak besar menghantam tebing. Mereka yang sedang berada di pinggir siap basah kuyup kena hempasan.
Ket foto : seperti inilah akses jalan dengan kondisi yang masih terbatas menuju pantai Timang
Memang benar jelang lokasi kita akan disambut jalan bebatuan yang belum teraspal. Tiba lah pada satu perhentian yang mana oleh penduduk setempat di “wajibkan” meneruskan perjalanan dengan ojek yang dikelola setempat. Alasannya tidak bisa dilalui mobil jenis Avanza apalagi sedan. Kecuali mobil berjenis jeep atau yang biasa dipakai untuk offroad. Meski setelah melihat langsung ternyata jenis kendaraan Avanza masih aman. Biaya ojek dari parkiran ke lokasi 30 ribu pp. Biaya parker mobil 10 ribu.
“aturan” setempat yang cenderung memaksa sedikit banyak membuat tidak nyaman pengunjung yang baru pertama kali. Saya termasuk yang di kejutkan dengan aturan ini. Meski driver mobil yang saya sewa sudah pernah dan siap mengantar sampai lokasi. Tapi ya mau gimana lagi. Kejutan yang iidak di harapkan mau tidak mau harus terima. Sudah terlanjut tiba disini. Masa mau batal sich
Ket foto : mobil cukup sampai disini. Selanjutkan di teruskan kendaraan ojek menuju pantai Timang