Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Biar Hidup Tidak Tambah Stress Setelah Kredit Smartphone

Diperbarui: 16 Agustus 2024   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diambl dari Kompas.Com

Just Sharing....

Saya punya banyak nasabah di kantor yang kredit handphone. 

Ijinkan saya membagikan tiga kejadian dalam minggu ini yang bisa dijadikan pelajaran juga pertimbangan setelah smartphone idaman dibeli secara kredit. 

Pak Andi, pedagang es dawet setiap hari berjualan dengan mangkal di sebuah pusat keramaian. 

Usia sudah 50 tahunan. Mengais rejeki dari dawet buatan sendiri. Keluar jam 9 pagi pulang jam 6 sore. Dia perantau. Dia kos bersama istri dan anak.

Tiga hari lalu, Pak Andi masuk dalam daftar debitur  menunggak. Masuk penanganan prioritas bersama  nasabah lain yang angsuran pertama sudah menunggak lebih dari seminggu.

Dari laporan kunjungan yang terbaca di sistem, hasilnya ketemu nasabah. Mengaku dia debitur juga pengguna unit kredit. Ok fix. Berarti bukan kontrak atas nama. 

Namun yang menyisahkan sedikit rasa sedih adalah apa yang diceritakan sang istri. 

" Ada cowok masih muda umur 20 an, datang pesan es dawet 10 bungkus. Lagi disiapin sama Bapak, dia pura - pura pinjam HP Bapak bilang buat telepon teman nya yang order pesanan itu, " cerita isrri debitur. 

Setelah dipinjamkan HP nya dan si nasabah lagi sibuk nuangin cendol karena tumben dipesan banyak, si pria pemesan es dawet itu bilang tolong dibungkus ya Pak, saya mau ke seberang jalan sebentar sambil bawa HP nasabah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline