Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Gadis Desa "Hancur" di Aplikasi Kredit, Apa karena di Desa Internet Tidak Selancar di Kota?

Diperbarui: 17 Februari 2024   04:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seseorang sedang membuka aplikasi pinjaman online. Sumber: KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Just Sharing....

Sebut saja namanya Maria. Gadis manis berusia 22 tahun ini berasal dari sebuah desa di salah satu propinsi di Indonesia. Tiga bulan lalu dia merantau ke kota ini dengan menumpang sebuah kapal laut. 

"Datang sudah. Daripada di sana mo bikin apa juga," demikian ajakan seorang teman dari satu desa  yang sudah lebih dulu merantau. 

Singkat cerita, satu minggu setelah tiba,Maria dikenalkan pada seorang wanita yang mengaku punya sejumlah usaha.Salah satunya adalah kedai teh poci. 

Maria pun kerja di situ dengan kesepakatan gaji pertama 800 ribu dengan makan pagi hingga sore ditanggung. 

Atas saran si boss nya itu, Maria diminta untuk instal salah satu aplikasi pembiayaan dengan menggunakan namanya beserta identitas e KTP juga KK. 

Tentu ini hal yang baru dan menarik bagi Maria karena belum ada aplikasi seperti itu saat tinggal di kampung.. Betapa gampang nya.  Cuma butuh input lalu klik, barang sudah di tangan atau uang sudah ditransfer. 

Si bos pun memanfaatkan kepolosan Maria dengan meminta ajukan kredit sebuah I Phone 13 dengan cicilan 2,3 juta perbulan. 

Bagaimana mungkin gaji 800 ribu bisa bayar angsuran sebesar itu? Tenang aja. Si bos yang mengatur semuanya. 

Lama kerja Maria yang baru dua bulan dibikin jadi tiga tahun. Gaji 800 ribu disulap jadi 10 juta. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline