Tulisan kedelapan senja...Selasa manis jadul
Berbahagialah bila tumbuh sebagai anak remaja di era 80 dan 90 an. Betapa banyak lagu-lagu dengan karakter suara penyanyi yang beragam. Genre musiknya pun beraneka pilihan
Satu lagi yang nencolok, kiblat popukaritas di era ini bukan pada tampilan wajah dan fisik, tapi murni pada kualitas suara.
Karena lagu adalah karya kreatif penciptanya yang dibuat untuk tujuan pasar musik dalam negeri, sudah pasti lirik dan aransemen mesti nyambung dan dekat dengan penggemar yang membeli kasetnya.
Unsur budaya dan tren di era 80 dan 90 an turut tercirikan dari sejumlah lirik pada lagu-lagu hits di jaman itu Sudah pasti popularitas lagu tersebut juga lantaran para penikmat musik ketika mendengar, seakan berkisah soal mereka, para anak muda di dekade itu.
Ada banyak sih lagu jadul dalam negeri, tiga di bawah ini sepertinya mewakili lewat potongan lirik dan aransemennya. Apa aja?
1. Tren anak kota, outfit hingga makanan
Di era 80 hingga 90 an, Indonesia masih belum banyak pemekaran kecamatan jadi kabupaten atau kabupaten naik tingkat jadi provinsi.
Dengan begitu yang dibilang anak kota hanyalah anak muda yang tinggal di ibukota provinsi atau di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan lainnya. Merekalah yang lebih dahulu terpapar modernisasi dengan gaya hidup metropolitan di era itu.
Membaca tren itu, ada satu lagu yang diciptakan Obbie Messakh dengan komposer Youngky Soewarno berkisah soal gaya hidup remaja, tetap dalam bumbu naksir-naksiran dan percintaan.