Just Sharing....
Sudah dalam sebulan ini beberapa korban curhat di Facebook. Ada peminat dari luar provinsi yang tertarik dengan penawaran sebuah kontrakan di Bali yang sesuai seleranya. Namun uang melayang setelah DP ditransfer. Nomor diblokir dan komunikasi bagai berteriak di dalam liang gua. Ngga ada sahutan balasan.
Korban lain juga curhat di tanggal yang berbeda. Kali ini sedikit berbeda namun masih satu jalinan benang merah.
Foto-foto properti kosan miliknya diunggah oleh orang tak dikenal dengan penawaran yang sedikit lebih murah dibanding harga yang dipatok olehnya. Bersyukur dia menemukan jejak digital akun si penipu.
Beberapa kota dan provinsi di Indonesia memang jadi destinasi menarik bagi sebagian orang demi tujuan berlibur, wisata, kuliah, bisnis, atau urusan pekerjaan. Sebut saja Bali, Surabaya, Jogjakarta, Bandung, Labuan Bajo, Lombok, Jakarta, dan beberapa daerah lain.
Maka tak heran bila dua contoh penipuan di atas menyasar lokasi kontrakan di Denpasar. Apalagi kini modus melalui sosial media seperti FB lebih mudah dan lebih cepat. Keterlaluan memang. Makan uang hasil curian.
So, agar tak menjadi korban berikutnya dan agar bisa menganalisa penipuan atau bukan, konsen untuk sejumlah hal di bawah ini:
1. Hati-hati bila bayar DP atau transfer seluruh harga kontrakan di muka
Ada kecenderungan bahwa peminat kontrakan dari luar provinsi atau luar kota untuk booking duluan lantaran takut kehabisan atau terisi oleh orang lain. Justru kesempatan inilah yang digunakan si penipu untuk menjebak korban.
"Maaf, kamarnya tinggal satu, kalau mau bayar DP aja dulu biar ngga dikasih ke orang lain," demikian trik si penipu.