Just Sharing....
Meski syarat perjalanan domestik sudah dipermudah oleh pemerintah, namun potensi tindak kejahatan masih bisa terjadi pada kaum wanita yang melakukan perjalanan lintas pulau lintas propinsi.
Seorang teman berkisah bagaimana maaf payudaranya diremas saat berkendara dengan motor di sebuah daerah wisata.
Selain pelaku begal motor, dalam lima tahun terakhir pelaku begal payudara juga meningkat. Tak hanya belahan dada yang disasar, tapi juga bokong dan pinggul.
Wanita memang menggoda dalam pandangan laki-laki pelaku begal. Itu mendorong dia melakukan untuk memuaskan fantasinya. Kadang masalahnya bukan di busana. Karena banyak juga yang berhijab namun menjadi korban.
Sebuah grup FB yang saya ikuti di sebuah daerah yang mayoritas muslim, seorang wanita memohon pada aparat polisi untuk menindak pelecehan model ini karena dirinya yang sudah mengenakan pakaian tertutup pun masih bisa jadi korban.
Poinnya bukan di mata tapi di otak. Ketika otak pelaku sudah terdorong oleh fantasi, akan memicu dirinya melakukan tindakan iseng-iseng berhadiah.
Kodrat wanita yang secara fisik lebih lemah dari pria, justru menjadi keuntungan tambahan bagi pelaku. Lain bila salah orang salah remas. Dikira wanita ternyata waria. Bisa-bisa saling tendang...hehe.
Selain begal payudara, untuk perempuan pelaku perjalanan wisata juga perlu mewaspadai kejahatan pengintipan lewat kamera yang dipasang di kamar tidur atau kamar mandi.
Ini kadang tak disadari karena bentuk kamera ada yang serba mini dan bisa disamarkan dengan beraneka interior dan fasilitas yang disewakan.