Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Ketika Kepala Daerah Terjerat KPK, Baliho Politisi Dekat di Mata (Makin) Jauh di Hati

Diperbarui: 31 Agustus 2021   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi papan baliho. Sumber: Vitoriomantalean/Kompas.com

" Bila ingin menguji karakter pemimpin, berikan dia kekuasaan..." 

Sejak jaman kuliah, saya suka baca buku-buku kepemimpinan. Toko Buku Gramedia adalah lokasi paling favorit. 

Meski cuman bisa baca di tempat lantaran cuman modal kiriman pas-pasan, saya sempatkan satu jam dua jam setiap hari demi melahap habis. Salah satunya buku penulis Amerika, John C Maxwell. 

Qoute di atas itu salah satu kutipan dari tulisan beliau. Kepemimpinan tak lepas dari pengaruh seseorang terhadap mereka yang dipimpinnya. 

Manakala jabatan diletakkan atas pundak seorang yang terpilih atas pilihan orang banyak, makin besarlah pengaruhnya. 

Hari ini manakala menyimak berita online, seorang Puput Tantriana Sari, bupati cantik dari Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, menambah daftar panjang kepala daerah di Indonesia yang diciduk KPK. 

Uang, lagi-lagi uang. Diserahi ngurus uang kok malah makan uang. Padahal warga lagi susah uang. 

Saya kok langsung kepikiran sama baliho politisi yang ada di mana-mana. Di pinggir jalan, di tengah kota, di luar kota, di perempatan lampu merah dan semua lokasi strategis yang bisa dilihat warga. 

Kepala daerah ya termasuk politisi juga. Di Indonesia ngga mungkin mencalonkan jadi kepala daerah bila tak dipinang oleh partai politik. Banyak jalan menuju Roma tapi itu tidak berlaku bagi calon kepala daerah. 

Hanya satu jalan yakni lewat partai. Karena belum banyak terbukti calon independen bisa memenangkan. Meski hanya satu jalur, namun tak semua calon beruntung.

Lha yang menentukan kan warga. Lebih banyak milih siapa. Bapak dan Ibu Bupati terpilih, adalah pilihan mayoritas warga di kabupaten itu. Demikian juga Bapak atau Ibu Gubernur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline