Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Ketika Kita Sering Membandingkan Hidup dengan Orang Lain

Diperbarui: 2 Juli 2021   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membandikan hidup dengan kehidupan orang lain (Sumber: www.prima.co.uk)

Just Sharing....

Waktu menunjukan jam 2 siang, hari itu matahari terik sekali. Dari baik meja kantor, saya memandang ke parkiran menembus dinding kaca transparan. 

Seorang pria muda usia 30-an turun dari mobil yang baru saja berhenti. Sejurus kemudian, pintu mobil di sebelah kanan terbuka. 

Perempuan cantik berambut lurus dan berkacamata hitam menurunkan kakinya dengan paha tersingkap. Upps, roknya memang pendek. 

"Apakah engkau melihatnya Dora?" 

Itu celetukan teman cowok di sebelah meja saya. Kami pun tertawa. Tak hanya kami berdua, tapi ada juga sejumlah rekan kerja lain. 

"Cakep ya cowoknya, mahal lagi mobilnya. Sayang, sudah punya istri," terdengar suara Andin (sebut saja begitu), salah satu teman kerja cewek. 

"Enak banget hidupnya. Lha kita tiap hari ngurus uang banyak tapi bukan uangnya kita," sahut Aldebaran (nama samaran), seorang staf marketing pria. 

"Apalagi saya yang cuma satpam bagaikan biji jambu di pohon mangga," si abang sekuriti ikut menimpali.

Kami semua tertawa...

Entah menertawakan banyolan yang spontan terucap atau menertawakan hidup kami yang mungkin tak seberuntung pasangan yang diintip dari balik kaca. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline