Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Aprilia Manganang, Voli Indonesia, dan Jalur Prestasi Menuju Karier

Diperbarui: 1 April 2021   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokpri_BB_tusanbagus

Hanya tulisan ringan dari lapak kopi....

Sebagai salah satu penggemar olahraga bola voli di tanah air, saya memang sering nonton Proliga. Kompetisi kasta tertinggi olahraga tim yang pemainnya terdiri dari 6 orang ini, memang sudah berjalan selama belasan tahun. Mulai pentengin tahun 2008 ato 2009 ketika sponsornya sebuah merk rokok. 

Pernah sekali nonton langsung kala dihelat di Jember, Jawa Timur. Kebetulan masih di Bali waktu itu, sehingga jarak tempuh ke venue pertandingan tak terlalu jauh. Rasanya beda melihat para atlit berlaga di depan mata dengan di depan TV. 

Ada euforia penonton. Bonusnya mungkin bisa mengamati para pevoli wanita yang memang rata-rata punya body prima dan penampilan menarik...Upss. 

Harus dikui, bola voli di tanah  air, memang kalah mentereng dibanding sepakbola. Tak terlalu jomplang jauh  sih, bila dilihat secara animo penonton yang memadati stadion atau gedung olahraga kala ada perhelatan level nasional. Harga tiket Proliga itu juga hampir sama dengan nonton sepakbola di stadion. 

Ini menunjukkan bahwa di bawah sepakbola yang jadi olahraga nomor satu di Indonesia, bola voli atau bola basket bisa masuk sebagai 3 besar atau 5 besar olahraga favorit bagi warga. 

Selain mudah dimainkan oleh warga, kompetisi tarkam alias antar kampung hingga antar kabupaten pun masih sering dilakukan di berbagai daerah. 

Bola Voli dan jalur prestasi menuju karir idaman.

Sepanjang diamati, Institusi Polri adalah salah satu yang sangat berandil besar dalam pembinaan di tanah air. Betapa tidak. Dari jaman saya masih bocah, dan kadang  diajak orang tua tuk menonton di GOR di daerah dulu, sudah ada  klub  dengan nama berbau kepolisian. 

Mulai dari tante-tante polwan hingga om-om polisi. Selain Polri, ada lagi klub berlabel institusi  dan BUMN atau perusahaan daerah. Ketika merantau ke kota besar,menemukan realita yang sama. 

Sejumlah klub berlaga di level kompetisi, baik Livoli atau Proliga, yang biasanya digelar setiap tahun, tak sedikit pemain-pemainnya adalah karyawan atau pegawai internal.Sebut saja di level putri, ada Jakarta Popsivo,barisannya para mbak-mbak polwan. Mabes TNI, punggawanya para kowad. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline