Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Kisah di Balik Sebuah Tiket, dari Adegan Hot di Kursi Penonton hingga Nyaris Tertipu Sopir Taksi

Diperbarui: 7 Maret 2021   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Just Sharing....

Buka-buka koleksi foto di laptop, ketemu foto lama. Sebuah tiket bioskop tahun 2014. Mau dihapus tapi sayang. Karena di balik sebuah tiket bioskop ini, tersimpan sejumlah hal menarik yang membekas. Mulai dari kenangan, realitas sosial, persaingan bisnis dan persahabatan. 

Hmm....dari mana memulainya? Mungkin dari latar belakang mengapa bisa ada tiket tersebut. Kisahnya bermula dari sebuah meeting divisi di internal perusahaan yang diadakan di Bali. Saya pun hadir sebagai peserta dari daerah bersama rekan-rekan lain dari beberapa kota atau kabupaten. Acaranya di sebuah hotel di sekitaran Kuta. 

Tiga hari penuh pembekalan sekalian training juga, besoknya kami harus balik ke daerah. Namun di hari terakhir itu, beberapa teman kepengen menghabiskannya dengan hiburan sekalian belanja souvenir. 

Mereka juga mengusulkan agar kami mencari penginapan terakhir yang lebih murah dari tarif kamar hotel, supaya biaya jatah akomodasi kamar per hari yang sudah distandarkan perusahaan, masih ada kelebihan dana. Bisa buat beli ini beli itu dan dibawa pulang tuk keluarga. 

Maka duduklah kami berdiskusi di lobi. Meminta saya mencari sekaligus menemani, seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya bila di adakan di Pulau Dewata. Bukan sebagai guide tapi lebih selaku penunjuk arah.

Alasannya, ya karena mungkin dulu kuliah di sini jadi tau lewat mana belok mana. Padahal setelah lama ngga di Bali, saya ngga ingat detil. Pola tata ruang dan lokasi bisnisnya juga sudah banyak berubah. 

Ada yang mau ke pusat oleh-oleh, ada yang mau nyobain nonton di bioskop, ada pula yang mau lihat hiburan malam di kawasan Legian. Ya udah kita putuskan menimakmati sajian film dulu. 

Setelah itu baru mencari buah tangan di sekitaran Kuta, Tuban dan Legian lantaran ada yang pusat perbelanjaan yang buka hingga dini hari sekalian mengintip dunia gemerlapnya. 

1. Nonton The Raid 2, seru di layar seru di kursi penonton

Usai lepas status mahasiswa, tak pernah lagi nginjak gedung bioskop. Alasannya, mungkin tak fanatik - fanatik amat. Lagi pula barisan para mantan tak punya hobi nonton. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline