Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Mengintip 7 Keunikan Penumpang di Atas Kapal Ferry

Diperbarui: 27 Februari 2020   01:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makan bersama ayah dan anaknya di kapal ferry| Dokumentasi pribadi

Just Sharing...

Kemarin saya pulang ke Bali. Ada hal penting yang harus diurus. Sengaja tak naik pesawat. Bukan lantaran harga tiket burung besi itu yang mencapai 700 an ribu sekali terbang. Namun bersamaan jatah cuti juga. Jadi dipikir-pikir lebih praktis naik sepeda motor. 

Toh berangkatnya juga saya sendiri. Lebih murah, praktis dan bisa singgah di Mataram seandainya mau ke mana-mana dulu di ibu kota pulau seribu mesjid itu. 

Saya juga tak dikejar waktu karena cutinya lebih dari dua hari. Daripada pesawat PP (pulang pergi) sudah 1,4 juta. Menggunakan kendaraan roda empat juga sami mawon podo wae... Tiketnya 465 ribu sekali nyebrang ke Lombok. 

Dari Lombok ke Bali pasti jauh lebih mahal karena jarak tempuh lebih lama dan ukuran kapal jauh lebih besar. Ongkos PP-nya bisa ngalahin tiket pesawat. Tapi bila dibayarin kantor mau ya...hehe. Mimpi kali ya.

Berangkatlah saya jam 8 pagi dari Sumbawa. Tiba di Pelabuhan Poto Tano jam 10.00 Wita. Memang rata-rata kisaran dua jam perjalanan. Bila dari Kabupaten Sumbawa Barat waktu tempuh menuju pelabuhan ini kurang lebih satu jam karena jaraknya lebih dekat dibanding dari Sumbawa Besar. 

Sudah pasti dari Kabupaten Dompu maupun Kabupaten Bima lebih lama jarak perjalanan daratnya karena lokasinya lebih jauh dari kedua kabupaten ini. Betapa vitalnya fungsi Pelabuhan Poto Tano bagi kabupaten dan kota yang ada di pulau terbesar di NTB ini. 

Sama vitalnya dengan akses jalan yang menghubungkan dari dan menuju ke pelabuhan yang di apit oleh cantiknya Pulau Kenawa dan pantai berpasir putih di sisi-sisi dermaga. 

Tarif tiket Pelabuhan Poto Tano 220220| Dokumentasi pribadi

Tak banyak pengendara yang hendak berangkat saat saya tiba di gerbang pelabuhan. Dengan membayar 55 ribu untuk tiket sepeda motor, lima menit kemudian saya sudah di dalam kapal ferry. 

Beberapa kendaraan roda empat dan truk sudah lebih dahulu masuk. Seperti biasa, petugas dari dinas perhubungan angkutan laut dan sungai beserta ABK (anak buah kapal) akan mengatur distribusi kendaraan yang masuk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline