Lihat ke Halaman Asli

Muhammad AfdalMaulana

Mahasiswa Studi Hubungan Internasional S1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Peran Politik Islam di Arab Saudi

Diperbarui: 25 Juni 2023   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Arab Saudi adalah salah satu negara dengan sejarah dan budaya yang kaya, serta memiliki pengaruh politik Islam yang signifikan. Dalam artikel ini, kami akan mengkaji peran politik Islam di Arab Saudi, melihat tradisi, pengaruh, dan tantangan yang dihadapi negara saat berkembang. Sejak berdirinya, sistem politik Arab Saudi telah didasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Ini karena kerajaan Saudi menganut paham Wahabi, yang mendukung penerapan syariah Islam yang ketat dalam kehidupan masyarakat. Prinsip-prinsip Islam ini memainkan peran besar dalam mengatur hukum, kebijakan sosial, dan struktur masyarakat Arab Saudi. Pengaruh keluarga Al-Saud, yang berasal dari garis keturunan Nabi Muhammad SAW, terkait erat dengan peran politik Islam Arab Saudi.

          Raja-raja Saudi secara tradisional dianggap sebagai pemimpin agama dan politik, bertanggung jawab untuk menjaga kemurnian agama Islam dan melindungi Dua Tanah Suci (Makkah dan Madinah). Kebijakan luar negeri Arab Saudi menunjukkan dominasi politik Islam. Dengan statusnya sebagai negara pendukung Islam yang kuat, Arab Saudi telah berperan penting dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam di seluruh dunia. Negara ini sering berpartisipasi dalam masalah penting yang memengaruhi dunia Muslim, seperti konflik Palestina, mendukung pemberontakan, dan memerangi ekstremisme.

Meskipun mayoritas orang Muslim mengakui peran politik Islam di Arab Saudi, ada tantangan dalam proses pembangunan negara. Beradaptasi dengan berbagai nilai dan tuntutan sosial, serta menavigasi perubahan politik regional dan internasional, adalah salah satu tantangan yang dihadapi Arab Saudi saat mencoba modernisasi dan reformasi dalam konteks global yang terus berubah. 

Melalui "Vision 2030", serangkaian reformasi ekonomi dan sosial yang ambisius, Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman dari Arab Saudi telah berusaha mengatasi masalah ini. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk menurunkan ketergantungan negara terhadap minyak, meningkatkan partisipasi perempuan dalam masyarakat, dan mendorong diversifikasi ekonomi.

          Namun, baik di dalam maupun di luar Arab Saudi, reformasi ini memicu perdebatan. Beberapa ulama dan kelompok konservatif yang mempertahankan tradisi politik Islam khawatir bahwa perubahan-perubahan ini dapat mengancam stabilitas sosial dan identitas Islam. Selain itu, negara ini dikritik secara global. Perjalanan politik Islam di Arab Saudi akan terus berkembang seiring dengan perubahan yang terjadi di dalam dan di luar negara, dengan tujuan mempertahankan identitas Islam yang kaya dan membangun negara yang dinamis dan berkelanjutan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline