Lihat ke Halaman Asli

Sungai yang Indah

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12952944341079369951

[caption id="attachment_85408" align="alignnone" width="640" caption="Kali Cengek "][/caption] Sungai........ aku jadi berfikir, apa yang orang-orang fikirkan ketika mendengar kata sungai. Tempat air mengalir, tempat untuk mandi cuci dan kakus, tempat buang sampah dan tentunya tempat ikan bernaung dari terik matahari dan hujan...he he he he Di depan rumahku, terbujur kaku sebilah sungai yang tak pernah tergelitik oleh gerak riak air, tak terusik gemericik yang tak pernah henti dan tak peduli apapun yang akan melewatinya, air, pasir, tanah, sampah, bahkan tinja-pun dia tidak peduli. Ia telah ditakdirkan untuk hanya diam dan ia memberi kemanfaatan dengan diamnya. Tiga puluh lima tahun aku selalu menyambanginya, menyaksikan kesabaran diamnya dan dua tahun yang lalu aku baru mulai menyayanginya. Kuberikan ia teman yang cantik, lincah dan ceria. Teman yang akan membuatnya merasa lebih cantik, teman yang membuatnya merasa diakui dan merasa hidup. Aku mencintaimu Kali Cengek, Tingkir Lor, Salatiga. Dan aku berharap orang lain juga akan menyayangimu dan membuatmu melahirkan kemanfaatan yang baik bagi mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline