Lihat ke Halaman Asli

Polemik Menpora dan PSSI Tak Kunjung Berhenti

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nasib sepakbola Indonesia semakin tidak jelas lagi dengan munculnya pembekuan yang diberikan Menpora terhadap PSSI. Pembekuan ini memunculkan aksi FIFA sehingga memberikan sanksi pada Indonesia dan berdampak pada dihapusnya Indonesia dalam berbagai kompetisi internasional pada bidang sepakbola dan futsal . Pembekuan ini juga berdampak pada nasib para pemain, official, manager team, staf-stafnya hingga klub yang bernaung dibawah PSSI itu, yaitu dengan bubarnya klub-klub yang berada pada liga Indonesia karena telah mengalami kerugian yang cukup besar karena tidak bisa membayar kepada para pihak yang ikut berpartisipasi pada klub itu sehingga klub tidak bisa diselamatkan lagi. Klub yang pertama kali membubarkan diri deaali dengan PERSIPURA Jayapura dan diikuti dengan PERSIB Bandung. Kabarnya PSM Makasar juga akan membubarkan diri dan klub-klub lain sepertinya akan mengambil langkah yang sama. Ini sungguh pukulan yang sangat berarti bagi persepakbolaan di Indonesia. Jika keduanya tetap berpolemik dan berjalan sendiri-sendiri, justru akan mematikan seluruh komponen sepak bola di negeri ini.

Dengan matinya sepakbola di Indonesia saat ini menyebabkan para klub yang masih ada semakin kebingungan dan para klub sudah banyak yang membubarkan diri. Dengan polemik ini Presiden Jokowi memanggil Menpora Imam Nawawi untuk datang ke istana, Rabu 6 Mei 2015. Disitu intinya Presiden Jokowi memerintahkan kepada  Menpora untuk menyegerakan kompetisi atau turnamen agar segera berjalan . Menpora menegaskan bahwa akan memulai kompetisi itu pada tanggal 2 Agustus 2015 untuk Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden, yang diikuti klub perserikatan. Dalam hal ini Imam Nawawi menyampaikan hadiah total yang akan diperebutkan dalam Piala Kemerdekaan ini sebesar 10 milyar masing-masing klub juga mendapatkan uang pembinaan sebesar 100 juta.

Menpora dan PSSI harus bekerja sama untuk menyelamatkan persepakbolaan Indonesia. Semoga dengan berlangsungnya Piala Kemerdekaan ini bisa membuat lega seluruh masyarakat Indonesia khususnya pecinta bola dan dengan pembenahan PSSI dapat melepaskan persepakbolaan Indonesia dari sanksi yang diberikan FIFA. Dengan dibuka dengan Piala Kemerdekaan tersebut dapat membuka lagi impian para pemain Indonesia dan akan menjadikan kemajuan di persepakbolaan Indonesia mendatang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline