Lihat ke Halaman Asli

Adnan Hudzaifah

Mahasisiwa

Perjanjian Hudaibiyah sebagai Simbol Diplomasi Rasulullah SAW

Diperbarui: 1 November 2023   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detik.com

Dalam sejarah Islam, Perjanjian Hudaibiyah adalah salah satu momen penting yang menunjukkan kemahiran diplomasi Rasulullah SAW. Perjanjian ini terjadi pada tahun ke-6 Hijriyah (628 Masehi) ketika Rasulullah dan para sahabatnya melakukan perjalanan ke Makkah untuk melaksanakan ibadah umrah. Meskipun awalnya terjadi ketegangan antara umat Islam dan musuh-musuh mereka di Makkah, Perjanjian Hudaibiyah akhirnya menjadi tonggak penting dalam memperkuat kedudukan Islam dan mengamankan perdamaian dalam konteks politik dan sosial.

Latar Belakang

Pada awalnya, kaum Muslim berusaha untuk melaksanakan ibadah umrah di Makkah, tetapi mereka ditolak masuk ke kota oleh pemimpin Quraisy yang khawatir akan bertambahnya kekuatan Islam. Sebagai hasilnya, Rasulullah dan para sahabatnya memutuskan untuk mencapai kesepakatan dengan penduduk Makkah untuk memastikan pelaksanaan umrah mereka. Perundingan diadakan di Hudaibiyah, sebuah lokasi yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Makkah.

Hebatnya Diplomasi Rasulullah

Rasulullah SAW menunjukkan kemahiran diplomatik yang luar biasa selama perundingan Perjanjian Hudaibiyah. Di antara tindakan-tindakan bijaksana yang dia ambil adalah:

1. Kesabaran: Rasulullah menunjukkan kesabaran yang besar selama perundingan, bahkan ketika tawaran-tawaran yang diajukan oleh pihak Quraisy tampaknya tidak adil. Ini adalah contoh yang baik bagi umat Islam tentang pentingnya kesabaran dalam diplomasi.

2. Kompromi: Rasulullah bersedia melakukan kompromi untuk mencapai perdamaian. Meskipun ketentuan awal Perjanjian Hudaibiyah nampak tidak menguntungkan bagi umat Islam, perjanjian ini memungkinkan mereka untuk kembali pada tahun berikutnya dan melaksanakan umrah.

3. Diplomasi Lunak: Rasulullah menggunakan bahasa yang lembut dan penuh kasih sayang dalam perundingan tersebut. Ini menciptakan suasana yang lebih ramah dan memudahkan pembicaraan.

4. Membina Kepercayaan: Rasulullah SAW berhasil membangun kepercayaan dengan pihak Quraisy selama perundingan. Ini adalah langkah penting dalam diplomasi, karena tanpa kepercayaan, sulit untuk mencapai kesepakatan yang baik.

Dampak Positif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline