Lihat ke Halaman Asli

Adnan Al Ghozali

Saya merupakan mahasiswa S-1 Pendidikan Kimia

Melestarikan Budaya Kepada Siswa-Siswi SD Negeri 1 Mojo Lewat Workshop Pembuatan Jamu Kunyit Asam

Diperbarui: 14 Juni 2024   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta didik menikmati hasil pembauatan jamunya sendiri (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jamu merupakan salah satu minuman khas dan tradisional yang perlahan-lahan sudah ditinggalkan dan digantikan oleh minuman-minuman kekinian. Dapat dilihat di masyarakat luas penjual dan pembuat jamu mulai semakin tergeser dengan perkembangan minuman-minuman kekinian dan semakin sedikit orang yang dapat membuat jamu. Jamu biasanya identik dengan orang tua. Oleh karena itu semakin sedikit orang yang menyukai jamu karena stigma tersebut terutama gen Z. Maka dari itu pengenalan jamu harus tetap digalakkan untuk tetap melestarikan budaya terutama makanan dari Indonesia. Pengenalan dapat dilakukan sejak bangku sekolah dasar melalui pendidikan.

Pendidikan di Indonesia sendiri terkhusus sekolah dasar yang terdapat di desa-desa masih menggunakan bacaan atau metode pembelajaran konvensional dalam melakukan kegiatan pembelajarannya. Sekolah-sekolah ini jarang menggunakan metode praktek dalam sistem pembelajaran terutama dalam hal budaya Indonesia. Sehingga siswa cukup bosan dengan pembelajaran yang berbasis textbook saja, yang mengakibatkan bosan dalam mempelajari budaya-budaya tersebut. Maka dibutuhkan metode yang mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar budaya-budaya Indonesia.

Pelestarian budaya terutama dalam hal makanan dan minuman dapat dilakukan dengan metode praktek langsung. Praktek tersebut yakni dapat dengan pembuatan jamu kunyit asam yang dilaksanakan oleh mahasiswa kampus mengajar 7 yakni Muhammad Adnan Al Ghozali. Melalui program ini siswa diarahkan bagaimana cara pembuatan jamu hingga dapat dikonsumsi. Program ini dilakukan karena masih banyak siswa yang masih belum paham dalam pembuatan jamu dan untuk apa jamu tersebut. Selain itu siswa diajarkan untuk mengetahui kenapa jamu dapat berwarna kekuningan yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia alami yang dapat menyehatkan tubuh. 

Program pelestarian budaya dengan pembuatan jamu kunyit asam ini diikuti oleh peserta didik kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Mojo dan dilaksanakan pada Sabtu, 25 Mei 2024. Persiapan-persiapan sudah dilakukan sebelumnya dengan pembuatan powerpoint sebagai gambaran agar siswa dapat membayangkan bagaimana proses pembuatan jamu, perubahan warna jamu dan manfaat jamu tersebut.

Pembuatan jamu kunyit asam dipilih karena jamu kunyit asam merupakan jamu yang tidak asing bagi siswa SD, pembuatannya yang cukup sederhana dan banyak bahan-bahan kimia alami yang dihasilkan untuk menyehatkan tubuh. Jika diperinci jamu kunyit asam memiliki antioksidan dalam kunyit dapat menjaga sel-sel tubuh, selain itu kandungan kurkumin pada kunyit dapat meredakan nyeri pada tubuh. 

Pembuatan jamu kunyit asam dalam rangka pelestarian budaya terutama makanan dan minuman tradisional memungkinkan siswa dapat lebih memahami budaya-budaya di Indonesia dan dapat melestarikan untuk era selanjutnya. Melalui program ini siswa sangat antusias dalam mengikuti praktek pembuatan jamu dan termotivasi dalam mempelajari budaya dan fenomena sebab akibat dalam proses pembuatan jamu kunyit asam. Melalui praktek ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi metode pembelajaran selain menggunakan metode konvensional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline