Setelah tim nasional sepakbola Indonesia (Timnas Indonesia) gagal meraih kemenangan akibat ulah wasit di Bahrain, pasukan Garuda harus menerima kekalahan menyakitkan dari China dalam lanjutan laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde Ketiga Grup C di Qingdao, China.
Hitung-hitungan di atas kertas, Timnas Indonesia mestinya lebih unggul ketimbang Timnas China, hal itu bisa dilihat dari hasil laga-laga sebelumnya dimana Indonesia berhasil menahan imbang dua tim kuat, yaitu Arab Saudi dan Australia dengan skor 1-1 dan 0-0, sedangkan China justru kalah ketika menghadapi Arab Saudi dan Australia dengan skor 2-1 dan 3-1.
Namun hasil akhir dalam laga di kandang China tersebut, Indonesia justru takluk dari tuan rumah China dengan skor akhir 2-1.
Dua gol China dicetak oleh penyerang muda asal Uighur Behram Abduweli pada menit ke-21 dan Zhang Yuning (44), sedangkan satu-satunya gol balasan Indonesia dicetak oleh Tom Haye (86).
Mengapa Indonesia bisa kalah? Apa penyebabnya?
Salah satu penyebabnya adalah pemilihan pemain dan strategi bermain yang diterapkan oleh Coach Shin Tae Yong dalam pertandingan itu.
Coach Shin Tae Yong sepertinya ingin memberikan kesempatan bermain kepada beberapa pemain yang belakangan ini lebih sering dibangkucadangkan, namun ternyata berdampak negatif terhadap kesolidan tim yang selama sudah terbangun dengan baik.
Dalam pertandingan malam itu, seperti biasa Coach Shin Tae Yong menurunkan formasi andalannya, yaitu 5-4-1 ketika bertahan dan 3-4-3 ketika menyerang, namun dengan komposisi pemain yang berbeda dari biasanya.
Posisi penjaga gawang tetap dipercayakan kepada Marteen Paes, namun di trio center back ada sedikit perubahan. Calvin Verdonk yang selama ini sudah sangat solid di wing-back kiri, justru digeser ke tengah mendampingi Jay Idzes dan Mees Hilgers, pada hal masih ada Rizky Ridho yang selama ini sudah cukup solid bersama Jay Idzes.
Posisi wing-back kiri kali ini dipercayakan kepada Shayne Pattinama, begitupun posisi wing-back kanan yang sebelumnya ditempati oleh Shandy Walsh, kali ini diberikan kepada Asnawi Mangkualam yang sekaligus dipercaya kembali untuk menjadi kapten tim.