Lihat ke Halaman Asli

Adnan Abdullah

Penulis dan Traveler

Pujian dan Evaluasi Timnas Indonesia U-23

Diperbarui: 5 Mei 2024   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Indonesia U-23 (sumber: goal.com)

Keberhasilan Tim Nasional Sepakbola Indonesia Usia 23 Tahun (Timnas Indonesia U-23) lolos hingga ke babak Semi Final Piala Asia U-23 Tahun 2024 di Qatar disambut antusias oleh pendukung Timnas Indonesia.

Bagi Timnas Indonesia U-23 yang untuk pertama kalinya tampil di Putaran Final Piala Asia U-23, capaian ini tentu merupakan kejutan, apalagi tim yang disingkirkan di babak Perempat Final adalah Korea Selatan yang merupakan langganan juara, bukan hanya di level Piala Asia U-23, namun juga di level senior.  

Melihat tim-tim elit Asia yang menjadi pesaing di Piala Asia U-23, sesungguhnya anak-anak asuhan Shin Tae Yong ini hanya diberi target untuk lolos dari penyisihan grup atau perempat final, namun ternyata Rizky Ridho dan kawan-kawan mampu membuat kejutan dengan lolos ke Semi Final setelah mengalahkan Korea Selatan di perempat final.

Kesuksesan ini bukan hanya menimbulkan euforia di kalangan pendukung setia Timnas Indonesia, namun juga di kalangan masyarakat luas yang bukan penggemar sepakbola dan sebelumnya tidak begitu peduli dengan perkembangan Timnas Indonesia.

Euforia itu terlihat dari maraknya acara nonton bareng (Nobar) di berbagai daerah. Semua orang berbondong-bondong datang dan begadang untuk menyaksikan perjuangan anak-anak Garuda Muda di ajang Piala Asia U-23.

Keberhasilan anak-anak Garuda Muda ini lolos ke Semi Final menimbulkan ekspektasi atau harapan bagi anak-anak Garuda Muda untuk melangkah lebih jauh, yaitu masuk Final dan meraih tiket ke Olimpiade Paris.

Harapan itu direspon oleh Shin Tae Yong dan anak asuhnya dengan semangat yang menyala, namun fakta di lapangan ternyata tidak sesuai harapan.

Dalam pertandingan menghadapi Uzbekistan di Semi Final dan terakhir ketika menghadapi Iraq, anak-anak Garuda Muda tidak lagi bermain lepas seperti ketika mereka mengalahkan Yordania, Australia, hingga Korea Selatan.

Mental dan fisik pemain terkuras oleh tekanan harus memenangi setiap pertandingan dan meraih tiket ke Olmpiade.

Seperti diakui oleh Shin Tae Yong, kualitas pemain cadangan tidak sebaik para pemain inti, sehingga dia tidak leluasa untuk melakukan rotasi pemain seperti Uzbekistan dan Iraq, akibatnya dia tidak punya pilihan selain memainkan pemain yang itu-itu saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline