Lihat ke Halaman Asli

Adnan Abdullah

Seorang pembaca dan penulis aktif

Anies-Ganjar Mampu Menjadi Duet Pemersatu Bangsa?

Diperbarui: 29 Juni 2022   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo (sumber: tempo.co)

Baru-baru ini beredar kabar adanya usulan dari tokoh partai politik untuk menduetkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang. 

Dalihnya dengan diduetkannya Anies Baswedan yang saat ini katanya didukung oleh kelompok Islam dan Ganjar Pranowo yang didukung oleh kelompok nasionalis itu dapat mencegah terjadinya polarisasi atau perpecahan diantara kedua kelompok tersebut sebagaimana yang pernah terjadi dalam Pilpres tahun 2014 dan 2019 yang lalu. 

Usulan tersebut tentu patut kita apresiasi karena bertujuan baik, yaitu mempersatukan bangsa Indonesia. 

Pertanyaannya, benarkah duet Anies dan Ganjar bisa mempersatukan bangsa? 

Tentu tidak dan terlalu berlebihan. Menduetkan Anies dan Ganjar bukanlah solusi karena duet mereka tidak akan mampu mencegah terjadinya polarisasi dan perpecahan diantara anak bangsa Indonesia. 

Anies Baswedan bukanlah satu-satunya tokoh yang merepresentasikan Islam, demikian pula Ganjar Pranowo juga bukan satu-satunya tokoh yang merepresentasikan kelompok nasionalis. 

Hasil survei terbaru dari SMRC yang menunjukkan dukungan responden terhadap Ganjar Pranowo sebanyak 30,3% belum bisa dijadikan patokan karena dukungan tersebut masih bisa berubah sebelum Pilpres di tahun 2024 nanti. 

Apalagi jika hasil survei dukungan terhadap Anies Baswedan yang lebih rendah yaitu hanya 22,6% mau dijadikan patokan. Masih sangat jauh dari standar.

Lagi pula terjadinya polarisasi atau perpecahan diantara kelompok yang mengaku representasi islam dan nasionalis bukan disebabkan oleh Anies maupun Ganjar, oleh karenanya mereka pun tidak bisa dijadikan solusi masalah tersebut. 

Saat ini Anies Baswedan memang didukung oleh kelompok yang selama ini dikenal sering memainkan politik identitas, namun bukan berarti Anies Baswedan akan mampu mempengaruhi pendukungnya itu untuk menghentikan politik identitas bernuansa SARA. Jika hal tersebut dilakukan, bisa dipastikan Anies akan ditinggalkan para pendukungnya itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline