Lihat ke Halaman Asli

Adnan Abdullah

Seorang pembaca dan penulis aktif

James Bond Akhirnya Jatuh Cinta

Diperbarui: 7 Oktober 2021   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Liputan6.com/Poster Instagram@007

Beberapa hari yang lalu, setelah hampir dua tahun tidak nonton film di bioskop karena pandemi, saya putuskan untuk menonton film James Bond 007 yang berjudul No Time To Die di Metropole XXI, Jakarta. 

Saking sukanya saya sama tokoh agen rahasia MI6 Inggris karangan Ian Fleming ini, sejak remaja, apapun kondisinya, saya selalu berusaha untuk nonton film ini di bioskop. 

Keistimewaan film-film James Bond dibanding film-film action lainnya yang membuat saya selalu menanti sekuelnya adalah selalu menghadirkan aksi yang penuh ketegangan sejak menit awal hingga akhir.   

Bagi banyak orang, tokoh James Bond mungkin hanya fiktif yang dilupakan setelah menonton filmnya, namun bagi saya, tokoh James Bond dalam film ini ikut mempengaruhi diri saya. 

Meskipun saya tidak bisa mengikuti jejaknya menjadi seorang agen rahasia yang playboy karena tidak setampan dia, namun karakternya ikut mempengaruhi saya dalam menulis novel atau cerpen. 

Serial James Bond ke-25 kali ini agak beda. Kalau dalam serial-serial sebelumnya James Bond selalu digambarkan sebagai playboy yang suka gonta-ganti pacar, maka dalam film ini, dia jatuh cinta dan menikahi Madeleine Swann, bahkan akhirnya punya seorang anak.

Terlepas dari itu, dia tetaplah James Bond yang saya kagumi karena macho, percaya diri, keras dan brutal, namun mampu membuat kaum wanita tak berdaya dan pasrah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline