Lihat ke Halaman Asli

Adnan Abdullah

Seorang pembaca dan penulis aktif

Surat Cinta untuk Relawan Pro Jokowi

Diperbarui: 24 Oktober 2019   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Relawan Projo (Sumber: IDNTimes)

Izinkan saya untuk menulis surat cinta untuk sahabat-sahabat saya para relawan Pro Jokowi yang kecewa. 

Saya memaklumi dan ikut merasakan kekecewaan sahabat-sahabatku sekalian. Meskipun saya tidak pernah terlibat aktif secara langsung dalam Projo karena status saya sebagai ASN, namun bagi saya, Projo adalah keluarga besar saya, di dalamnya ada teman-teman saya.

 Salah satu alasan kekecewaaan Relawan Pro Jokowi (Projo) yang berbuntut pembubaran diri adalah pengangkatan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju padahal Prabowo adalah rival Jokowi dalam dua pilpres terakhir. 

Sekali lagi, saya memakluminya, karena saya sendiri turut merasakan keras dan beratnya perjuangan Projo dalam 5 tahun belakangan ini dalam melawan hoaks dan ujaran kebencian yang disebar oleh kelompok radikal. 

Menurut Sekjen Projo, Handoko, kubu pendukung Prabowo-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 lalu telah menggunakan cara-cara intoleransi dan antidemokrasi melalui hoaks dan ujaran kebencian yang bernuansa SARA yang membelah bangsa ini menjadi dua kubu. Seluruh pendukung Jokowi-Ma'ruf telah melawan secara gigih dan keras upaya-upaya intoleransi dan antidemokrasi tersebut. 

Saya tidak bermaksud membela Presiden Jokowi, namun menurut saya, keputusan beliau untuk mengangkat Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan adalah keputusan politik yang terbaik dalam rangka merajut kembali persatuan bangsa ini setelah terpecah dalam Pilpres kemarin. Meskipun Prabowo-Sandiaga Uno kalah, namun jumlah pendukung mereka yang tidak sedikit patut dirangkul oleh Pemerintah, apalagi mereka juga merupakan bagian dari bangsa ini, mereka juga adalah saudara-saudara kita. Keputusan Presiden Jokowi tersebut menunjukkan bahwa beliau adalah seorang negarawan sejati. 

Saya berharap, setelah ini, sahabat-sahabat Projo merapatkan barisan kembali karena sesungguhnya perjuangan kita belum selesai. Kelompok radikal yang dalam Pilpres kemarin masuk sebagai penumpang gelap dalam kubu Prabowo-Sandiaga Uno pun sudah membubarkan diri dan sedang tiarap, namun mereka juga sedang merancang rencana baru untuk mengusung tokoh lain yang dianggap bisa mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan politik mereka yang sesungguhnya dalam Pilpres 2024 nanti.

Izinkan saya untuk sekedar mengingatkan bahwa yang kita bela dan perjuangkan bukan Jokowi secara pribadi, tapi posisi dan perannya sebagai Presiden RI. 5 tahun ke depan bukan waktu yang singkat, segala sesuatu masih bisa terjadi. Tokoh atau manusia boleh berganti, namun yang kita perjuangkan tetap sama, yaitu keutuhan bangsa ini dalam bingkai NKRI dan Pancasila.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline