Lihat ke Halaman Asli

Admisi UNISA Yogya

Pelayanan Penerimaan Mahasiswa Baru UNISA Yogyakarta

Berkarier di Masa Pandemi? Mulailah Tata Konsep Dirimu!

Diperbarui: 23 September 2021   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat seorang manusia lahir, manusia tidak memiliki konsep diri karena tidak memiliki pengetahuan tentang dirinya, tidak ada harapan, dan tidak ada evaluasi terhadap dirinya sendiri. Kemudian, dalam tahun pertama kehidupan, manusia mulai membedakan antara "aku" dan yang "bukan aku", antara "milikku" dan yang "bukan milikku". Disinilah proses dimulai terbentuknya konsep diri. Konsep diri akan terus berkembang sepanjang hidup manusia (Calhoun, 1990).

Simpang siur dengan keadaan, insecure dengan lingkungan dari proses pembenahan diri yang "stuck" dengan lingkungan yang serba terbatas. Adalah konsep diri yang akan menjadi awal untuk menentukan langkah karir mu adalah konsep diri.  Konsep diri dari tahun 1990 inilah yang memacu kematangan dan ketidakmatangan karir. 

Kondisi ketidakmatangan karir pada diri siswa ini ditemui di SMA N 1 Sedayu Bantul. Berdasarkan pemaparan dari guru BK, adanya pandemi Covid-19 membuat siswa kelas 12 saat ini merasa kebingungan menentukan arah tujuannya setelah lulus SMA. Banyak yang tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki karena selama belajar di rumah ini banyak pengetahuan yang dirasa kurang siswa dapatkan, sehingga takut bersaing untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. 

Adapula siswa yang juga masih kebingungan untuk menentukan jurusan kuliah yang cocok dengan kemampuan dirinya. Sementara itu, banyak yang masih ragu untuk melanjutkan kuliah karena kondisi perekonominan kedua orangtuanya yang menurun terdampak pandemi Covid-19. Di lain sisi, siswa -- siswa tersebut juga sangat khawatir jika ingin bekerja, sementara banyak perusahaan atau kantor yang memberhentikan karyawannya (PHK). Temuan ini yang kemudian ditindaklanjuti tim biro Admisi untuk melakukan pengabdian dengan konseling karir secara virtual pada februari 2021

Menurut Hediarni (2009), konseling karir memiliki dua peran utama, yaitu dalam arti luas dan tujuan spesifik. Dalam arti luas konseling karir digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien sehingga dapat memiliki performance yang prima. Dalam hal ini, siswa SMA Sedayu memiliki kematangan karir yang rendah, sehingga performance yang ditunjukkan dari motivasi belajarnya selama masa pandemi Covid-19 ini juga rendah. 

Oleh sebab itu, dengan berupaya meningkatkan kematangan karirnya diharapkan motivasi belajar siswa juga akan lebih baik. Sementara tujuan spesifik konseling karir adalah membantu seseorang mengambil keputusan berkaitan dengan pilihan -- pilihan karir, sehingga melalui program ini tim dosen akan membantu siswa dalam menentukan pilihan karir melalui media yang interaktif / yaitu media virtual. 

Dipilihnya media virtual ini karena menurut Connolly & Stansfield (2006), saat ini penerapan teknologi dalam pendidikan telah memasuki generasi keenam, yang merupakan generasi ketiga dari e-learning. Generasi ini dikembangkan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif yang didasarkan pada epistimologi konstruktivisme yang mendorong praktek refleksi melalui alat-alat seperti e-portfolio dan online-communities.

Konseling karir ini harus dimulai dari menata konsep diri. Berbaikan dengan diri sendiri, mengenal diri sendiri dan mulailah langkah-langkah seperti dibawah ini:

  1. Belajar tentang diri sendiri. Pekalah terhadap setiap informasi, umpan balik, baik yang positif maupun negatif tentang diri kita, baik melalui pengalaman maupun yang diberikan langsung oleh orang yang berarti penting bagi diri kita sendiri. Ujilah informasi itu dan jangan cepat termakan olehnya karena siapa tahu informasi tersebut salah.
  2. Mengembangkan kemampuan untuk menemukan unsur-unsur positif yang kita miliki dan segi-segi negatif yang kita miliki.
  3. Menerima dan mengakui diri sebagai manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya, yang dapat berhasil tetapi bisa juga mengalami kegagalan. Terimalah diri kita apa adanya dengan terus berusaha utuk memperbaiki, mengembangkan dan menyempurnakan diri.
  4. Memandang diri sebagai manusia yang berharga, yang mempunyai tujuan dan cita-cita menjadi manusia bermutu dan mampu memberikan sumbangan bagi kehidupan.  Kita berusaha menjadi aktif dan mengarahkan diri menuju ke tujuan dan sasaran hidup kita. Dengan kegiatan dan usaha kita pada suatu saat kita akan mampu mencapai apa yang harus dan dapat kita capai. Karena berkat kegiatan  dan usaha itu diri dan kemampuan serta potensi kita berkembang.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline