Lihat ke Halaman Asli

Green Journey

Universitas Padjadjaran

Diusir dan Dianggap Gila Karena Mengurusi Sampah: Kisah Inspiratif Dimas Bagus Wijanarko

Diperbarui: 8 Juli 2024   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Jatinangor (Green Journey) - Masyarakat Indonesia pasti mempunyai hubungan secara tidak langsung dengan sampah setiap harinya. Seperti yang kita ketahui, permasalahan sampah ini sudah menjadi isu besar di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan permasalahan yang satu ini, terlebih lagi dengan sampah plastik yang tidak bisa terurai.

Berdasarkan data program lingkungan PBB, Indonesia menjadi negara yang menghasilkan sampah plastik terbanyak di dunia setelah Tiongkok. Dari data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sebanyak 14.296.525,44 ton timbulan sampah pada tahun 2023. Dan sebanyak 4.372.729,20 ton sampah yang tidak terkelola.

Menurut Herlina Agustin, seorang pengamat lingkungan, banyak sekali dampak dari permasalahan plastik. Contohnya, sampah plastik jika dibuang di sungai akan menyebabkan penyumbatan saluran air dan mengakibatkan banjir. Selain menyumbat saluran air, sampah tersebut juga akan mencemari air tersebut.

"Yang pasti banyak dampaknya, pertama akan menyumbat saluran air dan kalau sudah tersumbat pasti banjir. Kedua, ketika kita mencemari air, air tersebut akan dimakan oleh makhluk air, dan makhluk air tersebut akan kita konsumsi. Maka kita akan mengkonsumsi mikroplastik yang ada dalam makhluk air tersebut, dan akan menimbulkan penyakit".

Pemerintah seharusnya mengambil tindakan yang tegas dalam permasalahan sampah ini. " Harus ada pengawasan yang sangat kuat dari pemerintah, kalo pemerintahnya niat.", ucap Herlina Agustin seorang pengamat lingkungan. 

Selain pemerintah, sudah seharusnya masyarakat pun turut serta dalam mencari jalan keluar dari permasalahan tentang sampah ini. Masyarakat pun harus ikut mengambil peran dalam upaya mengatasi permasalahan sampah ini. Upaya paling sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau sekarang sudah dikenal dengan 5R (Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot). 

Terdapat upaya lain yang bisa membantu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh Dimas Bagus Wijanarko yang mengelola sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM). 

Sepenggal kata tentang Dimas

Sumber : Dimas Bagus Wijanarko

Dimas Bagus Wijanarko, nama yang tidak asing bagi masyarakat yang tertarik di bidang lingkungan. Pria berusia 48 tahun asal Kota Pahlawan, Surabaya tersebut mendedikasikan dirinya untuk menjadikan Indonesia dengan lingkungan yang lebih bersih dari sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline