Lihat ke Halaman Asli

Daniel Ferdinand

Aku Mah Apa Atuh... Cuma mau Indonesia Maju dan Indonesia Bersatu

Refleksi Kebersamaan antar umat Islam dan Kristen

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1395188605704269064

[caption id="attachment_316143" align="aligncenter" width="672" caption="Dalam Kitab Suci Alquran Maupun Injil tidak ada satupun ayat yang mengatakan untuk saling membenci "][/caption]

Setiap Manusia yang dilahirkan dimuka bumi ini dikaruniakan anugerah yang terbesar oleh sang pencipta yaitu "Hati Nurani" yang  senantiasa menyuarakan kebenaran, kesucian, kejujuran, serta mengarahkan kita pada kemaslahatan, kedamaian, dan ketentraman.

Itulah jembatan hati atau jembatan persaudaraan antarmanusia yang dalam keyakinan umat Islam merupakan bagian dari Tauhid,unity of man kind.  Jika kita mampu membangunnya akan terjalin interaksi dan kebersamaan yang kokoh tanpa harus saling mengusik keyakinan kita masing-masing.

Dalam hal dakwah Agama Islam tidak membenarkan prinsip-prinsip Pemaksaan, Intimidasi, manipulasi dan mengeksploitasi kelemahan dari golongan atau agama lain tetapi berlandaskan ahlak yang mulia, begitu juga dengan umat Kristiani bila kita melihat dari apa yang diajarkan Yesus sangat menjunjung tinggi "Kasih dan Persaudaraan" sebagai hukum yang utama.

Banyak kesalahpahaman terjadi karena tidak saling mengenal satu sama lainnya ibarat pepatah Tak Kenal Maka Tak Sayang, Tanpa alasan kadang-kadang timbul kebencian dan merasa terancam dengan komunitas yang berbeda paham dan berbeda keyakinan. Dialog terbuka dengan saling menghormati hubungan yang baik tanpa agenda tersembunyi, menjadi kunci hubungan baik antarkomunitas.

Ada dua kisah yang patut menjadi bahan renungan kita, Pada suatu ketika seorang sahabat merasa heran karena Nabi Muhammad SAW berdiri hormat saat jenasah seorang Yahudi diusung dihadapan beliau, dan sahabat tersebut bertanya " Bukankah dia itu seorang Yahudi?"  Nabi menjawab dengan jawaban yang sangat singkat " Dia pun adalah manusia ".

Disisi lain diceritakan juga seorang penguasa Ethopia Najasi yang beragam Kristen patut mendapat acungan jempol pada saat ia menolak permintaan kaum musyrikin Quraisy untuk mengekstradisi kaum muslimin yang hijrah ke negerinya dengan alasan kemanusiaan.

Dua kisah diatas merupakan contoh yang patut diteladani sebagai hubungan yang indah antar umat beragama.

Radikalisme adalah sesuatu yang bukan ajaran dari agama Islam maupun Kristen, Radikalisme yang dilakukan oleh sekelompok yang mengatasnamakan Islam bukan saja mengarah pada agama kelompok agama lain tetapi bisa juga terjadi kepada sesama muslim yang dianggap tidak sepaham dan sejalan dengan logika mereka yang memang sudah sangat jauh menyimpang dari apa yang diperintahkan oleh Alquran dan Hadist seperti yang terjadi pada kasus percobaan pembunuhan presiden Mesir Husni Mubarok mereka beranggapan bahwa “Dalam upaya melaksanakan hukuman Tuhan terhadap pelaku kejahatan, maka usaha untuk merenggut nyawa Husnie Mubarok merupakan tugas suci bagi kami.”

Jadi sebagai bangsa yang majemuk kita sudah seharusnya lebih dewasa dalam menyikapi setiap issue yang memecah belah kerukunan antar umat beragama, khusus dalam tahun politik seperti saat ini, banyak elit politik yang hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan golongan tertentu berusaha untuk mengeploitasi Agama dengan tujuan untuk memojokan lawan-lawan politiknya.

Banyak berita yang tersebar didunia maya yang memuat pernyataan seorang Ustadz yang mengharamkan bahkan mengkafirkan orang yang memilih salah satu calon presiden, dan merasa berdosa besar jika seorang yang beragam Katholik diangkat menjadi Gubernur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline