Lihat ke Halaman Asli

Muhammad AdlanMahfud

Mahasiswa Rekasaya Nanoteknogi Universitas Airlangga

Mengungkap Potensi Nanoteknologi Melalui Kontrol dan Optimasi Luas Permukaan

Diperbarui: 12 Mei 2023   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/pin/898608931881222668/

Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan bidang ilmu nanoteknologi cukup pesat. Nanoteknologi adalah satu ilmu atau teknologi yang mempelajari obyek yang ukurannya sangat kecil (sepersemiliar meter), kemudian dilakukan manipulasi-manipulasi untuk menghasilkan benda-benda baru yang menjadi karakter khusus seperti yang diinginkan. Sifat material dapat berubah secara signifikan saat ukurannya sangat kecil atau berskala nano (nanopartikel). Seperti, material emas yang dalam skala asli berwarna emas namun saat berskala nano bisa jadi berwarna ungu atau orange.

Salah satu aspek penting dalam nanoteknologi adalah luas permukaan, yang mengacu pada luas total permukaan dari material yang terbentuk dari partikel dengan ukuran nano. Bila sebuah kotak gula berbentuk kubus berukuran 1 mm3 dan kemudian dipotong-potong menjadi kubus-kubus yang lebih kecil, maka luas permukaannya akan bertambah. Artinya, dengan massa dan total volume yang sama, kita akan membuat luas permukaan suatu material bertambah dengan merekonstruksi menjadi material yang lebih kecil. Luas permukaan memiliki peran penting dalam memengaruhi sifat dan performa material di berbagai aplikasi nanoteknologi.

Dalam penelitian nanoteknologi, luas permukaan material dapat dioptimalkan melalui kontrol yang tepat pada ukuran partikel dan struktur materialnya. Dengan mengoptimalkan luas permukaan, material dapat meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, memperkuat kemampuan pengikat molekul, dan meningkatkan reaktivitas kimia.

Optimasi luas permukaan dapat dicapai dengan menggunakan teknologi dan metode khusus seperti sintesis nanopartikel, deposisi film tipis, dan teknik karakterisasi. Contohnya, Sintesis nanopartikel dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode top-down dan metode bottom-up. Pendekatan top-down dimulai dengan material besar dan upaya untuk memecahnya menjadi material nano melalui metode fisik. Saat material berukuran nano akan mengalami peningkatan luas permukaan.

Peningkatan luas permukaan juga telah membuka jalan bagi pengembangan berbagai aplikasi nanoteknologi yang inovatif dan potensial, termasuk dalam bidang energi, lingkungan, kesehatan, dan elektronika. Misalnya, material nanostruktural digunakan sebagai pengikat molekul. Dengan meningkatkan luas permukaan material, jumlah molekul yang dapat diikat akan bertambah, meningkatkan efektivitas material dalam aplikasi tersebut.

Namun, Karena sifat nanopartikel yang begitu reaktif sehingga dapat menimbulkan potensi bahaya kesehatan maka diperlukan regulasi yang baik dalam pengembangannya, penyalahgunaan nanoteknologi bisa saja terjadi yang akan menimbulkan efek buruk, baik pada lingkungan maupun pada peneliti.

Dalam rangka mengungkap potensi nanoteknologi yang lebih besar, perlu dilakukan upaya untuk terus mengoptimalkan luas permukaan material nanostruktural dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan begitu, nanoteknologi dapat memberikan solusi inovatif dan terdepan dalam memecahkan berbagai masalah global di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline