Lihat ke Halaman Asli

Implikasi Zona Gempa Bumi di Jawa Barat, Pesisir Selatan Rawan Tsunami

Diperbarui: 18 Maret 2021   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Peta seismisitas gempa bumi kuat lingkaran berwarna merupakan episenter-bmkg.go.id

Penulis : Muhammad Fachrul Rodji

Kamis, 18 Maret 2021

Jakarta, AdjiNews - Potensi terjadinya gempa bumi sangat besar terjadi di wilayah Jawa Barat. Melihat adanya tatanan tektonik dan sesar-sesar yang aktif dari data masa lalu, memiliki potensi perulangan kegempaan sangat mungkin terjadi.

Waktu perulangan (Recurrence time) gempa bumi merupakan salah satu parameter kunci untuk menaksir risiko Gempa bumi dari deformasi Kerak bumi.

Sebagian wilayah pesisir selatan, termasuk dalam rawan terjadinya tsunami karena adanya tatanan tektonik dari adanya subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia di selatan Jawa.

Banyaknya sesar aktif di dataran, menjadi implikasi tingginya frekuensi gempa bumi di wilayah Jawa Barat.

Di samping itu, adanya jalur-jalur patahan atau sesar aktif di Jawa Barat yang masih kerap aktif dan memiliki potensi risiko terjadi di waktu mendatang. 

Jalur patahan tersebut, terletak secara geografis di Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Ciremai, dan sekitarnya.

Kemungkinan implikasi risiko dari sesar aktif tersebut, kemungkinan menimbulkan gempa bumi yang merusak.

Zona tekukan subduksi di Barat daya selat Sunda relatif lebih kompleks, kedua zona tersebut menjadi zona pembangkit gempa bumi dangkal yang berkekuatan besar dan dapat memicu terjadinya tsunami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline