Lihat ke Halaman Asli

Di Mana Bahagia Itu Ada?

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

There is a saying: yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the “present”. – Kung Fu Panda (2008). Tiap bangun pagi, tanpa sadar kita punya kesempatan baru untuk melanjutkan hidup selama 24 jam. Iya, 24 jam yang baru untuk kita gunakan sebaik mungkin. Ini adalah hadiah yang luar biasa! Bayangkan, kita diberi kesempatan menjalani hidup 24 jam yang baru itu dengan penuh kedamaian, keceriaan, dan kebahagiaan untuk diri kita sendiri dan orang lain. Karena sesungguhnya damai ada di sini dan saat ini, sekarang ini, di dalam diri kita dan di segala hal yang kita lakukan dan lihat. Pertanyaannya adalah apakah kita menyentuh perasaan damai tersebut atau tidak? Itu saja. Kita tidak perlu pergi ke tempat yang jauh untuk menikmati indahnya langit biru. Kita tidak usah meninggalkan kota tempat tinggal kita dan tetangga-tetangga kita hanya untuk menyaksikan keindahan mata dari seorang anak kecil. Kedamaian-kedamaian tersebut dekat dengan diri kita sendiri bukan? Bahkan, udara yang kita hirup untuk bernafas dapat menjadi sumber kebahagiaan. Kita dapat tersenyum, bernafas, berjalan, dan makan dengan tujuan supaya kita dapat merasakan kebahagiaan berlimpah yang selalu ada, kapan saja. Masalahnya adalah, kita sangat pintar di dalam mempersiapkan hidup ini, tetapi tidak pintar dalam menjalaninya. Kita paham bagaimana caranya mengorbankan sekian tahun untuk mendapatkan gelar sarjana. Kita bersedia bekerja keras, bahkan sangat keras untuk mendapatkan pekerjaan, mobil impian, rumah mewah, menjadi pengusaha sukses dan sebagainya. Tetapi kita sepertinya tidak ingat bahwa kita hidup di saat sekarang (present moment), yaitu satu-satunya masa saat kita benar-benar hidup. Kita hanya butuh kesadaran bahwa kita hidup di masa sekarang, saat ini, bukan di masa lalu maupun di masa depan. Setiap nafas yang kita hirup dan hembuskan, setiap langkah yang kita buat, dapat kita lakukan dengan rasa damai, ceria dan tenang. Bisa dibaca juga di : senyum Semoga kita dapat saling menjadi “bel kesadaran”, saling mengingatkan bahwa kebahagiaan hanya ada di saat ini, sekarang ini. Ya, memang benar membuat rencana masa depan itu bagian dari kehidupan. Tetapi bukankah merencanakan masa depan itu hanya dapat kita lakukan di saat ini juga? Marilah kita saling mengajak saudara-saudara dan teman-teman untuk kembali. Kembali? Iya kembali ke saat ini (present moment) dan menemukan kedamaian serta kebahagiaan. Boleh juga mengingatkan saya untuk kembali melalui akun twitter saya : @AdjieSilarus Kita dapat saling menceritakan pengalaman masing-masing yang mungkin dapat membantu kawan lain yang membutuhkan. Tentu saja itu bisa dilakukan saat ini, sekarang juga, tanpa perlu menunggu followers twitter kita banyak :-) Tidak perlu pula harus mengalami peristiwa pahit terlebih dahulu atau menuanya usia hanya untuk menemukan kebahagiaan. Damai dan bahagia selalu ada di setiap kesempatan. Bahagia ada di setiap langkah kita. Kita sebaiknya berjalan beriringan menemukan kebahagiaan. Selamat menikmati saat ini. sumber gambar : http://upload.wikimedia.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline