Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Orang Baik

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelum shalat jumat tadi, saya dan dua orang teman memetik karsen yang tumbuh di depan masjid. Pikir kami jika metiknya setelah jumatan pasti sudah habis dipetik orang duluan. Karena seperti itulah yang biasanya terjadi.

Saya pun beraksi, agak sedikit malu karena sudah lumayan banyak orang di masjid, tapi epenkah, saya pun melanjutkan panen karsen itu. Dalam waktu singkat saya sudah mendapat segenggam. Langsung saya lahap sendiri. Teman saya yang satu masih malu-malu dan hanya duduk di serambi. Sementara teman saya yang satunya lagi sudah menggapai ranting dan memetik buah karsen. Hanya dapat tiga butir. Dan apa yang dia lakukan. Dia tidak langsung memakan buah karsen yang didapatnya itu, tapi malah menawarkan kepada teman saya yang masih duduk. Dia memberikan sebutir karsen ukuran besar. Saya pun tak mau rugi lalu minta jatah juga, lalu saya diberi sebutir, ukuran besar juga dan sepertinya yang paling besar. Begitu buah karsen itu saya makan. Teman saya itu membuka genggaman tangannya, dan saya lihat buah karsen yang ditangannya itu ukurannya sangat kecil. Seperti tertampar saya pun tersadar. Betapa egoisnya saya, ketika mendapatkan segenggam karsen yang besar-besar dan ranum tapi hanya dinikmati sendiri tanpa mau berbagi. Sebaliknya dengan teman saya itu, meski hanya dapat tiga butir, dia masih terpikir untuk membaginya dengan yang lain dan dia sendiri rela mendapatkan bagian terkecil. Dan meskipun sudah memakan segenggam karsen, kenapa masih juga meminta jatah kepada teman yang mendapat sedikit karsen. Dasar rakus!

Saya benar-benar merasa malu dengan diri saya, ternyata saya termasuk orang yang egois dan rakus, seburuk itu kah saya. Meskipun saya rasa itu hanya tipis saja, tapi sudah cukup merusak kepribadian dan yang lebih parah lagi mungkin bisa menghancurkan suatu hubungan. Tapi semoga tidak  sampai yang demikian.

Saya sangat bersyukur memiliki seorang teman yang sangat baik seperti dia. Dan seperti yang pernah saya katakan kepada seorang teman yang lain, bahwa wajar jika orang yang baik itu disukai banyak orang.

Maka berusahalah menjadi orang yang baik agar disukai banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline