Presiden Korea Utara Kim Jong Un akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In untuk kedua kalinya. Nantinya pertemuan itu akan membahas penghapusan senjata nuklir atau istilah yang dikenal dengan denuklirisasi.
Seperti yang diketahui Korea Utara mengklaim memiliki senjata nuklir yang mumpuni. Hal ini lah sempat membuat negara adidaya Amerika Serikat 'ketar-ketir' terhadapnya.
Kim Jong Un pun terkenal dengan sebagai pemimpin negara yang keras kepala. Namun belakangan dia sekarang terlihat melunak karena bersedia bertemu dengan Moon Jae In dan Presiden AS Donald Trump.
Hal ini bukanlah pertemuan yang pertama di antara keduanya. Mereka sempat bertemu pada April lalu di zona demiliterisasi. Pertemuan ini pun menjadi bahasan di seantero negeri.
Keduanya terlihat akrab satu sama lain pada saat itu. Bahkan mereka pun saling bergandengan tangan saat mereka berdua melangkah di garis perbatasan kedua negara.
Bahkan pertemuan sudah keempat kalinya selama 2018. Mereka sempat melakukan pertemuan yang tidak terekspos besar oleh media.
Pertemuan yang terjadi di antara mereka berlangsung di Pyongyang waktu setempat. Setibanya Moon di sana, langsung disambut pelukan hangat oleh Kim.
Warga yang turut menyaksikan momen tersebut langsung bersorak sorai sambil mengibarkan bendera Korea Utara dan lambang unifikasi.
Seperti yang telah diberitakan oleh CNN Indonesia, Moon telah ditunjuk oleh Trump sebagai perantara untuk merundingkan denuklirisasi ini. Menurut para pembantu Moon, hal ini merupakan permintaan Trump setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo batal mengunjungi Pyongyang.
Trump dan Kim pun pernah bertemu di Singapura pada beberapa waktu yang lalu. Pertemuan diantara keduanya membahas banyak hal selain denuklirisasi.
Apabila melihat dari CNN Indonesia, pertemuan ini juga menyinggung mengenai normalisasi hubungan diplomatik di antara kedua negara. Bahkan Trump memberikan undangan terbuka kepada Kim untuk mengadakan pertemuan di Gedung Putih.