Lihat ke Halaman Asli

Karena Kau Lalat, Kau Ku Tangkap

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Ckrepp..!"

Di siang hari yang terik itu, seeokor lalat yang baru saja menjelajah tong sampah tiba-tiba terjerat di sarang laba-laba yang letaknya tak jauh dari tong sampah itu.

Si Lalat meronta-ronta berusaha untuk melepaskan dirinya. Namun sekuat apapun dia meronta, semakin dia terbelit oleh jaring laba-laba. Namun ternyata lalat salah strategi, dengan rontaannya tersebut, laba-laba tahu bahwa ada yang masuk perangkap. Laba-laba itu kemudian mendekati si lalat. Dengan pantatnya yang menungging, ia bersiap menggulung tubuh mungil si lalat dengan benang  suteranya yang halus namun kuat.

Si lalat akhirnya pasrah. Ditengah kepasrahannya, dia memohon agar dia tidak dimakan.

"Tolong jangan santap aku tuan laba-laba," lalat menghiba.

"Lucu nya dirimu. Jika kau tak  ku santap, aku tak bisa makan"

"Tapi kasihani aku tuan laba-laba. Jika aku kau santap, bagaimana bagaimana nasib anak istriku? mereka pasti cemas menunggui aku di rumah.

"Apa peduli ku! karena kau lalat kau ku tangkap!"

"Tapi tuan laba-laba, apakah kau hanya bisa menangkap aku yang hanya seekor lalat. Mengapa  jaringmu hanya kuat untuk serangga-serangga kecil seperti aku?"

"Hahaha, Kau sudah kecil, jorok lagi. ditambah kau banyak omong. lebih baik kau segera ku makan." Si Laba-laba tertawa sambil memperlihatkan seringainya.

"Tapi tunggu tuan laba-laba, kau bilang aku jorok. Apakah karena aku jorok, kau menangkap aku? apakah karena aku jorok, itu mengganggu dirimu?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline