Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Adiyaksa Putra

MAHASISWA S1 ILMU HUKUM UNPAS

Fiksi Pinokio dan Negeri Lucu

Diperbarui: 8 Maret 2021   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mendengar kisah lucu ketika suatu hari seorang kakek yang bernama James Bond dengan kacamata yang berdimensi tebal,menggunakan tongkat panjang dibalut kepala ular,mencoba menceritakan dongeng italia dengan nuansa eropa selatan abad lampau. Tentu cerita ini disuguhkan dengan berbagai karakter yang memiliki spektrum unik dan tajam.

Paman geppeto seorang pemahat kayu yang miskin,dengan pinokio si anak nakal pada umumnya dan pinter berbohong,dibalik itu semua Ada cerita klimaks di pertengahan alur. Singkat cerita ketika pinokio membawa 5 payyet emas untuk diberikan kepada paman geppeto tetapi dicuri oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.  

Awalnya mereka memberikan pelukan erat dan senyuman manis, tetapi dibalik itu semua ada sisi kebinatangan yang muncul dibalik perut buncitnya, yaitu tidak lain tidak bukan kilauan sinar yang ada dibalik saku boneka kayu tersebut. Pinikoi ditipu, ia mengikuti kemauan orang tersebut dengan mengubur kepingan logam dengan harapan dapat tumbuh menjadi pohon emas. 

Keesokan harinya pinokio dengan riang gembira, jiwa korsa yang tumbuh segera bergegas menuju galian tersebut, tak lama ketika tanah tersebut dibongkar hanya puingan batu tak berharga. tatapkan kosong Pinokio dengan  kecewa yang luar biasa , ia berlari meminta pertolongan dan terus mencari tetesan keadilan walaupun di dalam tumpukan jerami. 

Tak lama menemukan goa (mahkamah Agung), ia menjerit dan meminta pertolongan atas kejadian yang menimpa. lalu monyet(hakim) tersebut justru menghukum Pinokio karena dianggap tidak bersalah. Hakim tersebut mengatakan, kamu tinggal di negara dimana yang salah bebas dan benar harus dihukum. Dengan cerdiknya Pinokio mengungkapkan berbagai tindakan amoral demi meyakinkan hakim untuk dapat dibebaskan.

Metafora yang indah dengan ketajaman kritik sempurna bila kita potret ini dengan angel yang landscape. Demikian hal tersebut,tentunya sangat beririsan dalam budaya hukum di negeri lucu. 

Koruptor yang tergambarkan dalam tokoh antagonis diatas, layaknya rayap yang terus menggerogoti sebuah kayu pohon beringin, perlindungan hukum yang diberikan merupakan akibat dari kontrak sosial masyarakat. Si kecil polos dengan kesadaran hukum yang lantang bersuara meminta haknya untuk direbut kembali. 

Tak segan berbagai dalil kebenaran dilontarkan agar jaminan hidup  kembali didapatkan tak terjawab ,justru menjadi bulan bulanan bagi anjing lapar. Dibalik itu,isi tas merupakan intisari jawaban agar aku keluar dari siksaan dan penderitaan ini. Kulakukan demi merubah pikiran monyet untuk mengisi dahaga laparnya.

Akhirnya Aku bebas, aku harus ikuti alur warisan ini. Ku beritahu ke boneka lain bahwa ada kemasan unik yang bernama kotak adil. Kotak indah yang di dalamnya berisi 1001 cerita buruk.

Oleh : M. Adiyaksa Putra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline