Lihat ke Halaman Asli

Prajurit yang "Prajurit"

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah dapat dipastikan kami akan kalah.. Mereka terlalu hebat, pasukan siap latih, dengan alutsista yang canggih, logistik yg lebih dari cukup, dan penasihat ahli strategi yang brilian tentunya..
Alutsista yg telah rusak sejak masa lalu dulu, logistik terbatas perolehan dari tiap rute perjalanan waktu dan tempat yang dilalui serta tentu tanpa penasihat ahli strategi tempur yang brilian..
Kami tak pernah salahkan lawan yang begitu hebatnya, karena kalah sudah tak menjadi soal, bahkan matipun sdh tak ada artinya sama sekali karena dunia tetap berputar walau ada atau tanpa kami. Namun kami telah bertempur untuk negeri kami ini, bukan karena gaji kami, bukan karena pengharapan penghargaan terhadap kami, bukan sebagai politisi dan penguasa yang tak berhati..
Kami akan mati untuk negeri ini, rakyat ini, martabat kami sebagai Prajurit yang "prajurit"...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline