Lihat ke Halaman Asli

Adiwidia Suwandi

Mahasiswa FK UIN Jakarta

Mitos atau Fakta: Daun Sirih untuk Pengobatan Mata?

Diperbarui: 13 Desember 2024   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun Sirih (Sumber: iStock-Photo)

Penggunaan daun sirih dalam pengobatan tradisional telah berlangsung selama berabad-abad di berbagai budaya, termasuk di Indonesia. Daun sirih, dengan aroma khas dan beragam kandungan senyawa akfnya, dipercaya memiliki khasiat yang luar biasa untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan mata. Salah satu praktik yang paling umum adalah menggunakan rebusan daun sirih untuk mengobati berbagai macam penyakit mata, seperti mata merah, mata berair, hingga katarak. Namun, benarkah klaim ini?

Mengapa Daun Sirih Begitu Populer?
1. Ketersediaan: Daun sirih mudah ditemukan dan tumbuh subur di berbagai daerah, sehingga mudah diakses oleh masyarakat. 

2. Dianggap Multifungsi: Selain untuk kesehatan mata, daun sirih juga dipercaya dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti masalah pencernaan, kulit, dan mulut. 

3. Warisan Leluhur: Penggunaan daun sirih telah diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan kepercayaan masyarakat. 

Apakah Benar Sirih Ampuh untuk Pengobatan Mata? 

Sirih adalah tanaman asli dari Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sirih merupakan anggota famili Piperaceae. Daun sirih mengandung banyak komponen kimia seperti betal-fenol, chavicol dan senyawa fenolik lainnya. Komponen-komponen ini diketahui memiliki potensi kuat dalam sifat anti-jamur dan anti-bakteri sirih. 

Senyawa fenol bertindak sebagai agen anbakteri dengan menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) dan membunuh mikroba (bakterisida). Pada penelitian yang dilakukan oleh Cowan menunjukkan bahwa fenol menyebabkan kerusakan pada protein tiga dimensi yang mengganggu struktur kovalen bakteri gram positif. Hal ini akan menyebabkan kerusakan dinding sel bakteri. 

Senyawa tanin dan flavonoid juga berkontribusi dalam aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih. Mekanisme kerja antibakteri flavonoid adalah dengan mengganggu konsentrasi kalium bakteri gram positif yang menyebabkan disfungsi membran sitoplasma bakteri tersebut. Efek penghambatan tanin disebabkan oleh asam tanat. Mekanisme yang diusulkan adalah karena kemampuannya untuk menciptakan perubahan konsentrasi kalium, penghambatan produksi enzim, dan penghambatan reaksi enzimatik. 

Penelitian ini secara gamblang menjelaskan bahwa memang benar bahwa senyawa-senyawa yang terdapat dalam daun sirih dapat menjadi anti bakteri yang bisa menyembuhkan penyakit mata. 

Namun, hal yang masih menjadi perhatian besar adalah cara penggunaanya. Rebusan daun sirih yang langsung diberikan ke mata sangat tidak disarankan untuk mengatasi sakit mata, sebab tingkat keasaman atau pH pada air rebusan daun sirih tidak sesuai dengan pH normal pada permukaan mata. Serta pada daun sirih terdapat bisa jadi terdapat mikroorganisme seperti jamur yang malah dapat memperparah infeksi mata yang dialami oleh seseorang. 

Intinya, jika dilihat berdasarkan kandungan senyawa yang dimiliki sirih, memang benar tanaman ini dapat membantu mengatasi sakit mata tetapi cara pemberian dan pengolahannya yang masih harus diperhatikan. Diperlukan peran para ahli untuk mengekstrak daun sirih secara baik, higenis dan benar yang kemudian dapat dikemas menjadi obat tetes mata sehingga lebih aman digunakan untuk khayalak ramai. Jangan sampai sirih direbus sendiri lalu digunakan sendiri tanpa pengawasan dari ahli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline