Susilo Wahyu Adi Pratama (Mahasiswa S1 PGSD UNNES)
Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd, M.Pd(Dosen Pengampu)
Pendidikan di sekolah dasar saat ini tidak hanya berkonsentrasi pada penguasaan kemampuan akademik siswa, seperti matematika, sains, atau bahasa, tetapi juga pada pengembangan karakter dan kreativitas mereka. Pembelajaran seni adalah salah satu cara untuk mencapai hal ini. Di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, pelajaran seni sering dipandang sebelah mata atau bahkan dianggap tidak penting. Sebenarnya, pendidikan kesenian memainkan peran penting dalam membentuk kecerdasan emosional, kemampuan sosial, dan kepribadian siswa. Seni, baik dalam bentuk lukisan, gambar, musik, atau drama, adalah media yang sangat baik untuk mendorong anak-anak untuk menjadi kreatif. Anak-anak pada usia sekolah dasar mengalami fase perkembangan di mana imajinasi mereka sangat aktif. Pembelajaran kesenian memungkinkan siswa untuk mencoba konsep baru dan mengekspresikan diri mereka tanpa terikat oleh aturan yang ketat, seperti yang terlihat dalam pelajaran lain. Seni dapat membantu mereka untuk menjadi kreatif di berbagai bidang kehidupan di masa depan, di mana kemampuan untuk berpikir out-of-the-box sangat penting.
Dalam aktivitas seni seperti menggambar atau melukis, gerakan tangan yang tepat dan koordinasi antara mata dan tangan diperlukan. Keterampilan motorik halus siswa sangat meningkat melalui aktivitas seperti ini, yang merupakan bagian penting dari perkembangan fisik mereka. Keterampilan motorik anak-anak yang sering terlibat dalam kegiatan seni cenderung lebih baik, yang akan membantu mereka dalam kegiatan sehari-hari seperti menulis dan menggunakan alat. Selain itu, kesenian mendorong siswa untuk melihat dunia dari berbagai perspektif. Misalnya, siswa belajar menggambar dari perspektif yang berbeda dan mempertimbangkan proporsi, tekstur, dan warna. Setelah itu, Anda dapat menggunakan kemampuan ini dalam situasi lain di mana pemecahan masalah membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam dan analitis. Selain itu, seni mendorong siswa untuk mencari cara kreatif untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata dan dalam karya seni mereka.
Seni adalah alat yang sangat kuat untuk mengekspresikan emosi. Anak-anak dapat menggunakan seni untuk mengungkapkan perasaan yang mungkin sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Ini membantu mereka mengenali dan memahami emosi mereka sendiri, yang merupakan langkah pertama menuju pembangunan kecerdasan emosional. Selain itu, kegiatan seni yang melibatkan kerja sama, seperti drama atau seni rupa kelompok, meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan memahami bagaimana perasaan orang lain. Kemampuan ini menjadi sangat penting dalam masyarakat modern yang semakin kompleks. Pembelajaran kesenian sangat penting untuk memperkenalkan siswa pada kekayaan budaya Indonesia, yang kaya akan tradisi dan budaya. Dengan belajar tentang seni tradisional seperti batik, tarian daerah, dan musik gamelan, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang budaya mereka tetapi juga membangun rasa bangga dan cinta terhadap warisan bangsa mereka. Selain itu, memahami seni dari berbagai budaya juga dapat menumbuhkan rasa saling menghargai.
Pendidikan di dunia yang semakin kompetitif dan global sekarang tidak hanya bergantung pada akademik. Kesimpulannya pembelajaran kesenian di sekolah dasar sangat penting untuk membangun siswa yang berpikir kritis, kreatif, kecerdasan emosional, dan menghargai keberagaman. Kesenian bukan hanya tentang belajar menggambar atau bermain musik; itu juga tentang membuat karakter yang kuat, membuka mata, dan menyiapkan generasi yang siap untuk mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, pendidikan kesenian di sekolah dasar saat ini sangat penting untuk perkembangan anak-anak dan pembangunan mereka menuju masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H