Lihat ke Halaman Asli

adi uthama

Menulis dan membaca

Segenggam Harapan

Diperbarui: 4 September 2021   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemana saya harus berjalan.

Sandungan begitu kecil, 

Kini suara keluh saya benamkan dalam hati.

Kemana saya harus berlari. 

Kerikil kecil semakin runcing,

Tuhan, kenapa harapan menjadi beban.

Kini saya ingin berjalan, untuk mengabulkan harapan.

Tapi, krikil runcing seperti menghiasi jalan.

Diri ini memaku, mundur ada rasa malu, maju terlalu menyiksa.

Berikanlah jalan, Tuhan.

Harapanku terlalu berharga untuk saya pendam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline