Lihat ke Halaman Asli

adi uthama

Menulis dan membaca

Segenggam Harapan

Diperbarui: 2 September 2021   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Berjalan menyosong keinginan, sedikit harapan ia sematkan. Kelancaran hanya ada dalam doa dan ucapan, kenyataan melahirkan beribu kekecewaan jika tidak sesuai dengan harapan. Sandungan bebatuan kecil terlalu panjang untuk ia lewati, kemana ia harus berjalan untuk menemui keinginannya. 

Hardian seorang pemuda yang bercita-cita menjadi Jurnalis, tapi cita-cita itu sirna ketika orang yang dicintai menikah dengan orang lain. Dan kini beralih menjadi seorang pengajar untuk menghilangkan janji manis yang selalu membayanginya. Penyesalan yang tercipta oleh janji manis yang tidak menjadi kenyataan membuat Hardian nyaman akaan lamunan.

Harapan menjauh dari lamunan seperti sia-sia, karena sampai sekarang hardian juga belum bisa melupakan orang yang dicintainya. Kini, Hardian harus berjuang untuk tetap pada pendirian pada ucapan dan janjinya sebelum untuk menjadi pengajar. Meski pada awalnya menjadi pengajar tujuannya hanya untuk melupakan seseorang.. Bersambung.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline