Lihat ke Halaman Asli

adi uthama

Menulis dan membaca

Lamunan Indah

Diperbarui: 19 Oktober 2020   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencengkram mata, memaku jiwa. Begitu indah untuk dipandang.

Dia datang layaknya putri kayangan, membawa lamunan berisi harapan.

Alangkah bahagia, jika bisa hidup bersamanya.

Banyak atribut baik yang tersemat padanya.

Rasa suka mulai tumbuh dalam benaku.

Mewarnai hati yang gelap menjadi cerah.

Sayang hanya sebuah lamunan yang aku bisa nikmati.

Harapan bisa bersama, tapi tidak bisa nyata.

Kenyataan hanya sebuah lamunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline