Lihat ke Halaman Asli

Orang Sempurna Ternyata Hanyalah Fiktif...

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempurna..

Adalah suatu kondisi dimana setiap orang menginginkanya. Tanpa cela, sesuai pengharapan. Sempurna dalam kehidupan seolah-olah menjadi suatu tujuan yang mutlak diinginkan setiap insan manusia, termasuk saya. Sempurna fisik, sempurna jiwa, sempurna akhlak.. sempurna..sempurna..sempurna.

Berandai-andai, kalau semua oranghidupnya “sempurna”, terus apa yang disempurnakan? Kalau tidak ada yang disempurnakan, ya apa arti hidup ini. Datar dalam kesempurnaan. Tidak ada pelajaran hidup, rintangan hidup, hikmah hidup. Saya aja membayangkanya sudah pasti rasanya hambar, sehambar sayur sop tanpa bumbu dan sayuran. Kita telaah lagi, Allah menciptakan kehidupan ini pasti sudah memikirkan tujuanya, tujuanya agar kita bisa belajar. Belajar dari kehidupan, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas iman. Nah kalau kita dikasih hidup sempurna, terus menerus kita stagnan di titik optimum, kita tidak bisa mengintegralkanya lagi.Terus kalau begitu kenapa Allah memberi kita hidup? Hahaha..Wallahualam.

Setelah saya menyimpulkan dari buku-buku yang saya baca, dari realita orang sekitar dan pengalaman. Ternyata orang sempurna itu Cuma ada di pemikiran subjektif kita. Di dunia nyata mah kagak ada? Bener gak?

Oke,menurut hasil olahan otak saya,benar saja..orang sempurna itu cuman adanya di pemikiran doang. Misal si A merasa hidupnya flat, merasa kurang, minder atas kondisi fisiknya lalu melihat si B yang menurut dia sempurna dengan sudut pandang subjektifnya dia pintar,cakep, pandai bergaul, pokoknya sempurna lah menurut si A, otomatis si A iri dan ingin menjadi si B. Lalu padahal si B merasa dirinya kurang juga, dia merasa hidupnya kurang bergairah, fisiknya kurang sempurna melihat si C yang menurut si B sangat ngat ngat sempurna, dan si B kepengen jadi si C. Lalu si C merasa dirinya juga kurang sempurna, merasa krisis perteman lah..motivasi lah, kurang cakeplah, kurang pinterlah lalu melihat si D yang menurutnya Suangat sempurna blablabla.......dst sampai si Z. Si Z pun begitu, ia merasa minder dengan dirinya sendiri. Hidupnya yang tidak sempurna lalu melihat kehidupan si A yang menurutnya sempurna dan ingin bertukar kehidupan dengan si A. Lumayan ribet, tapi contoh tersebut memang ada di REALITA.Saya pernah mengalami ketika saya menilai seseorang itu sangat sempurna. tapi orang yang saya nilai sempurna itu merasa dirinya belum sempurna dan menginginkan kehidupan orang lainya lagi yang menurutnya sempurna. Kalau menurut anda?

Saya sadar, bahwa manusia memiliki sifat “serakah”. Menginginkan ini itu tiada puasnya... bersyukur? Mencoba... tapi kenyataannya tidak semudah perkataan Mario Teguh dan Guru Agama. sulit banget bersyukur, terkadang masih iri lah..minder lah..pengen itu,gengsi,nafsu, haisshh memang ribet hidup ini, penuh dengan masalah dan pemikiran abstrak dengan tingkat keasaman yang tinggi.

Maka , dari hasil riset dan pengamatan yang dilakukan otak saya,menyimpulkan. TIDAK ADA ORANG YANG SEMPURNA, KARENA SEMPURNA ITU MILIK ALLAH SWT.

Sekian..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline