Banyak yang bertanya, apakah negeri ini telah merdeka? Dan tak sedikit yang menjawab bahwa Indonesia belum merdeka. Bukan tanpa alasan mereka mengatakan tersebut, sebab di Indonesia tingkat kemiskinan lumayan tinggi, korupsi belum sepenuhnya dibasmi, hukum yang masih dapat dibeli dan masih banyak lagi.
Mengatakan Indonesia belum merdeka, sama saja kita tidak menghargai tumpah darah yang dikorbankan oleh para pejuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seperti kata Fiersa Besari, "Bagi saya pribadi, berkata negeri ini belum merdeka sama saja tidak menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang mati-matian untuk kemerdekaan negeri ini."
Dalam catatan maupun video dokumenter sejarah (Arsip Nasional RI), Indonesia secara de facto telah merdeka pada 17 Agustus 1945. Jadi sudah jelas bukan, bahwa Indonesia telah merdeka. Dan yang menjadi permasalahannya ialah, kita terlalu banyak berkomentar dan menyalahkan pemerintah, tanpa melakukan sesuatu untuk mengisi kemerdekaan tersebut.
Nah, jadi pertanyaannya adalah tinggal bagaimana kita mengisi kemerdekaan tersebut. Contohnya saja dengan berprestasi, mengabdi, berbagi dan masih banyak lagi cara-cara untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.
1. Berprestasi
Generasi milenial terkenal dengan ciri khasnya yang aktif dibidangnya masing-masing, maka kamu harus sungguh-sungguh menggeluti bidangmu hingga akhirnya membuahkan prestasi.
Saya pribadi semasa SMA aktif dibidang seni tari modern & tradisional, saya menekuni hobi saya tersebut dan alhamdulillah pernah menyabet juara 1 diajang Audisi Menuju Bintang Kota Dumai tahun 2015, posisi ke-4 diajang Smanda Competition Talent tahun 2015, posisi ke-4 diajang Dance Holix Dumai tahun 2016. Lalu untuk tari tradisional saya menyabet harapan 1 diajang tari serampang 12 antar SMA se Kota Dumai tahun 2016.
Berawal dari hobi ternyata kita bisa kan mengisi kemerdekaan Indonesia, jadi apa yang kamu tunggu lagi? Mulailah tekuni hobi kamu dan berprestasi.
2. Mengabdi
Jika kamu tidak menonjol dalam prestasi maka kamu dapat mengabdi untuk negeri ini. Misalnya dengan berbakti kepada kedua orangtua, tergabung di paguyuban pemuda Desa, organisasi mahasiswa dan banyak lagi caranya.
Setelah saya berkuliah di Universitas Riau, saya tergabung dalam beberapa organisasi mahasiswa, salahsatunya adalah FORMADIKSI Universitas Riau. Saya banyak belajar tentang perjuangan dan pengorbanan, sebab kita harus mengorbankan materi, pikiran, tenaga, waktu dan memperjuangkan kepentingan mahasiswa yang dinaungi oleh FORMADIKSI Universitas Riau. Dan semoga lelah kita lillah dalam mengabdi.