Lihat ke Halaman Asli

Aditya

Mahasiswa Sosiologi

Aklamasi Bukanlah Sambel Terasi

Diperbarui: 1 Mei 2017   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Gambar: Balairungpress)

PEMIRA (Pemilihan Raya) adalah pesta akbar demokrasi yang dilaksanakan setiap tahunnya di lingkungan universitas saat akan pergantian kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa ke pundak pemimpin berikutnya. Salah satu universitas yang melakukan PEMIRA adalah Universitas Riau, yang mana PEMIRA Universitas Riau dilaksanakan pada tanggal, 17 Mei 2017.


PEMIRA sebagai wujud miniatur pesta demokrasi mahasiswa. Kenapa? Karena dengan PEMIRA kita dapat lebih mengenal sistem kenegaraan kita, karena pada dasarnya sistem pemerintahan mahasiswa sangat mirip dengan mekanisme yang ada di Republik Indonesia maupun di negara-negara demokrasi lainnya.

(Sumber Gambar: PPRU UR)

PPRU UR sedang melakukan rapat (Sumber Gambar: PPRU UR)

Apabila kita mengenal KPU (Komisi Pemilihan Umum) di tingkat nasional maka di universitas ada yang namanya PPRU (Panitia Pemilihan Raya Universitas). PPRU inilah yang mempersiapkan dan menjamin terlaksananya pesta demokrasi mahasiswa.

Pencabutan nomor urut calon DPM Universitas Riau (Sumber Gambar: PPRU UR)

Pada tanggal, 27 April 2017 yang lalu telah berlangsung penetapan peserta pemilihan raya Universitas Riau dan berakhir dengan ditetapkan nya PRESMA (Presiden Mahasiswa) Rinaldi dan WAPRESMA (Wakil Presiden Mahasiswa) Algi Ikhsan Ikram yang terpilih secara aklamasi, serta pencabutan nomor urut DPM Universitas Riau.

PRESMA & WAPRESMA terpilih secara aklamasi (Sumber Gambar: PPRU UR)

Terpilihnya PRESMA dan WAPRESMA Universitas Riau secara aklamasi sontak mengundang tanya para mahasiswa Universitas Riau, kenapa bisa secara aklamasi? Cacatkah Demokrasi kita?

(Sumber Gambar: PPRU UR)

Aklamasi bukanlah seperti sambal terasi yang pedas nya hanya diawal, dan aklamasi bukanlah sebuah kecacatan demokrasi. Said Salahudin mengatakan, budaya aklamasi bukanlah hal keliru di era demokrasi seperti saat ini. Pasalnya bila proses aklamasi itu tidak disertai intimidasi maka itu sah dilakukan. Dan yang terjadi pada PEMIRA Universitas Riau kali ini ialah, dari 3 pasangan calon yang mendaftar hanya satu pasangan calon yang lulus verifikasi, sesuai dengan ketentuan PPRU Universitas Riau. Becermin pada masa lalu, Bung Karno dan Hatta menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia juga secara aklamasi.

(Sumber Gambar: PPRU UR)

Dengan terpilihnya Rinaldi dan Algi Ikhsan Ikram sebagai Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Riau diharapkan mampu membawa perubahan dan memegang tampuk kekuasaan dengan sebaik-baiknya.

Jadi PEMIRA merupakan cara mahasiswa untuk menentukan pemimpin yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan dan aklamasi ialah bagian dari proses demokrasi.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline