Lihat ke Halaman Asli

Aditya Sentanu Murti A

Behind The Scenes

Sekapur Sirih

Diperbarui: 8 Januari 2020   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Tak kenal maka tak sayang", pepatah lawas yang masih seringkali kita dengar, entah penggunaannya untuk menjadi awal dari niat terselubung dengan seorang wanita atau hanya sekadar ingin berkenalan ataupun digunakan dengan maksud lainnya. 

Pada tulisan pertama saya kali ini izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan harapan agar nantinya para pembaca dapat menyayangi tulisan-tulisan saya kedepannya. Saya akrab disapa didit atau kombet, masih duduk di bangku kuliah dengan mengambil bidang studi Teknik Industri di Universitas Hasanuddin.

"Sekapur Sirih" judul dari tulisan pertama saya. Bagi saya sendiri judul ini memiliki makna yang mendalam secara pribadi bukan hanya bermakna sebagai "sambutan" tetapi lebih mengarah dengan memulai lembaran baru dalam kehidupan saya, tulisan pertama saya melambangkan titik balik dari kehidupan saya kedepannya.  

Sebelum saya mengenal Platform ini saya kerap kali menulis segala hal yang saya alami pada lembar-lembar rahasia yang tidak pernah dibaca oleh orang lain. 

Pada Platform ini mungkin saja saya akan mengisinya dengan tulisan-tulisan saya pada lembaran-lembaran rahasia tersebut untuk membuatnya menjadi lebih bernilai bukan hanya untuk saya tapi untuk konsumsi publik, opini-opini pribadi terhadap isu aktual juga saya rasa akan mengisi deretan tulisan saya nantinya dengan harapan nilai yang tercipta dari tulisan saya menjadi kebermanfaatan bagi setiap pasang mata yang membacanya.

Terhitung 20 tahun kehidupan telah saya jalani berbagai peristiwa sampai hari ini tentu ada beberapa yang sangat membekas dan masih segar diingatan. seseorang pernah mengajari saya mengenai definisi diri bahwasanya "Aku adalah sekumpulan orang lain" saya sependapat dengan ini sebab faktor lingkungan yang akan membentuk cara anda dalam memandang segala hal. 

Contohnya saja lingkungan yang paling dekat dengan kita adalah keluarga dimana lingkungan ini menjadi tempat pertama kita berinteraksi dalam kehidupan, pada fase ini banyak nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh entah itu orang tua ataupun saudara yang akan kuat tertancap pada kepribadian kita. 

Setelah beranjak makin dewasa kita tentunya akan mengembara ke berbagai lingkungan dengan pengaruh dan budaya yang berbeda entah nantinya kita akan sepemikiran ataupun kita menciptakan antitesis terhadapnya sehingga muncullah sintesis yang akan kita pahami baik sebagai kebenaran ataupun sebaliknya.

Platform macam ini menurut saya akan menambah khazanah pengetahuan saya dan pembaca selama kita sama-sama bersedia untuk saling berkorespondensi mengenai hal apa saja dan dengan cara apa saja. Mari kita melangkah bersama menuju "keabadian" dan menemukan berbagai hal menakjubkan dalam perjalanannya. Semangat dan selamat berkarya untuk kebaikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline