Lihat ke Halaman Asli

Selagi Bersenandung Doa

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alam mulai bercerita lirih
Fajar pun memecah sunyinya pagi
Mentari pancarkan cahaya bebas
Saat semua bertasbih pada Nya

Lihat, dunia sudah makin sekarat
Kita lupa akan semesta digdaya
Lalai menjaga sisi kekaguman
Hanya kehancuran pada akhirnya

Malaikat pun terheran-heran
Bahwa manusia begitu angkuhnya
Tenggelam diantara kebohongan
Semenjak tergoda tirai kebencian

Jiwa jiwa kini telah merapuh
Dalam getar yang terasuk kepiluan
Ku insyafkan dosa dosa dalam kalbu
Aku taubatkan setiap kesombongan

Oh Tuhan, beginilah hamba Mu
Mengucap asma Mu ketika ingat
Tak selayak makhluk Mu yang lain
Berdzikir di setiap hempas angin

Oh Tuhan, jangan jadikan kami kufur
Bimbang dalam menggenggam arah
Tak bisa melawan ganasnya amarah
Mudah termakan oleh prasangka

Oh Tuhan, jernihkanlah pikiran kami
Tak pantang berbagi kepada sesama
Tak takut melawan setan pendusta
Dan selalu kuat menahan ikhtiar

Oh Tuhan, ku panjatkan senarai doa
Atas segala raga yang lemah bagi Mu
Atas segala nista yang pernah ada
Syukur ku dalam kuasa nikmat Mu

Ya Allah,
Ku sampaikan ini, selagi bersenandung doa...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline