Jum'at, 28 Juni 2024 -- Warga desa Dampit menikmati sajian seni Topeng Ireng yang ditampilkan oleh sekelompok pemuda penggiat kesenian di Desa Dampit, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Kesenian tersebut diselenggarakan di salah satu pemukiman rumah pejabat desa yang saat itu mengadakan syukuran supitan atau khitanan anaknya.
Topeng Ireng merupakan salah satu kesenian khas yang berasal dari desa Tuk Songo Borobudur dan berkembang di daerah Kabupaten Magelang. Topeng Ireng memuat perpaduan antara syariat agama Islam dan pencak silat yang dapat dilihat dari alunan musik yang mengiringi kesenian tersebut dengan gerakan tari yang diambil dari gerakan-gerakan pencak silat yang dimodifikasi sedemikian rupa dengan maksud kamuflase terhadap peraturan di zaman penjajahan Belanda dulu yang melarang adanya aktivitas seni bela diri tersebut.
Penari Topeng Ireng biasanya terdiri dari sembilan orang atau lebih, dengan mengenakan pakaian khas seperti mahkota dengan hiasan bulu, riasan wajah, gelang kaki berlonceng kecil yang kurang lebih sebanyak 200 buah, serta busana yang menyerupai pakaian adat suku Dayak yang membuat kesenian Topeng Ireng juga dikenal dengan nama kesenian Dayakan.
Pemuda-pemudi di desa Dampit sampai sekarang masih tetap melestarikan kesenian-kesenian tradisional, salah satunya yakni seni Topeng Ireng. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyak diselenggarakannya kesenian tersebut di berbagai macam rangkaian acara adat di desa Dampit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H